News
Jumat, 30 Maret 2018 - 02:10 WIB

Amerika Serikat Ketakutan China-Rusia Punya Senjata Super Dahsyat

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi nuklir (JIBI/Dok)

China dan Rusia memiliki senjata yang ditakuti Amerika Serikat.

Solopos.com, SHANGHAI — China dan Rusia dikabarkan memiliki senjata super dahsyat yang tak bisa ditangkal Amerika Serikat.

Advertisement

Hal ini diungkapkan seorang jenderal Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas persenjataan nuklir negeri Paman Sam. Dia memperingatkan bahwa China dan Rusia kini memiliki sebuah senjata yang tak bisa ditangkal oleh AS.

Jenderal John Hyten, perwira berbintang empat di Komando Strategis AS, mengatakan senjata hipersonik yang sedang dikembangkan China dan Rusia mungkin baru rampung dan siap digunakan dalam dua tahun mendatang, tetapi AS hingga kini belum memiliki sistem untuk mendeteksinya dan senjata untuk menangkalnya.

“China sudah menguji coba kemampuan hipersonik. Rusia juga telah melakukan uji coba. Kita juga memiliki senjata sejenis. Kita membutuhkan sensor-sensor jenis baru untuk bisa mendeteksi ancaman hipersonik. Musuh-musuh kita sadar akan hal ini,” jelas Hyten seperti dilansir CNN  dan dikutip  dari Suara.com, Rabu (28/3/2018).

Advertisement

Hyten dan pejabat militer AS lainnya mengatakan sistem radar serta satelit pendeteksi rudal yang jamak digunakan saat ini belum mampu mendeteksi senjata baru seperti rudal hipersonik.

“Kami telah menyaksikan mereka menguji kemampuan senjata hipersonik,” kata Hyten dalam sebuah pertemuan dengan dewan perwakilan rakyat atau kongres AS pada pekan lalu.

Hyten, dalam kesempatan yang sama, mengungkapkan bahwa AS belum memiliki sistem pertahanan untuk menangkal serangan rudal hipersonik. Sehingga AS akan mengerahkan kekuatan nuklirnya untuk mencegah dan membalas jika diserang oleh senjata hipersonik.

Advertisement

Rudal hipersonik sendiri disebut bisa melesat dengan kecepatan setara dengan Mach 5 atau sekitar 6.125 km per jam. Ia biasanya akan melesat ke luar angkasa setelah diluncurkan, tetapi kemudian turun kembali ke Bumi dalam kecepatan tinggi, melewati jalur yang lazim dilewati pesawat terbang.

Lintasan terbangnya yang rendah membuat rudal itu sukar dilacak oleh sistem satelit pertahanan serta radar-radar militer.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif