Jateng
Sabtu, 24 Maret 2018 - 22:50 WIB

KESEHATAN SEMARANG : Wali Kota Minta RS Swasta Serius Layani Pasien Kelas III

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. (Instagram-@hendrarprihadi)

Kesehatan warga Semarang diharapkan Wali Kota Hendrar Prihadi semakin terjamin dengan komitmen RS swasta dalam melayani pasien kelas III.

Semarangpos.com, SEMARANG — Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta pengelola rumah sakit swasta berkomitmen memberikan layanan yang baik kepada pasien dengan pelayanan kesehatan kelas III.

Advertisement

“Pemerintah Kota Semarang sudah meluncurkan program Universal Health Coverage (UHC), yakni layanan berobat gratis bagi masyarakat untuk layanan kelas III,” kata Wali Kota Hendrar Prihadi seusai Ground Breaking Tiang Pancang Pembangunan Gedung Lima Lantai RS Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang untuk penambahan kapasitas rawat inap pasien di RS swasta tersebut di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (23/3/2018).

Kalau kapasitas tempat rawat inap untuk kelas III di RS tidak mencukupi, kata Hendi—sapaan akrab Hendrar Prihadi, maka program layanan kesehatan gratis itu tidak akan bisa berkontribusi maksimal. “Saya mengapresiasi RS Pantiwilasa Dr. Cipto yang terus melakukan pembangunan pelayanan kesehatan di Kota Semarang, salah satunya melalui pembangunan gedung berlantai lima ini”, tuturnya.

Diharapkan, kata dia, RS-RS swasta lainnya di Kota Semarang dapat lebih aktif lagi menyediakan pelayanan kesehatan kelas III yang berkaitan erat dengan pelayanan kesehatan gratis UHC. Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan, pelayanan kesehatan dan pendidikan adalah sektor utama yang harus dikembangkan untuk langkah pembangunan yang mendasar, termasuk untuk percepatan pembangunan Kota Semarang.

Advertisement

Kemajuan suatu daerah, kata Hendi, setidaknya bisa dilihat dari indeks pembangunan manusia (IPM) yang mengukur bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, dan pendidikan. “Jadi, IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup masyarakat sehingga dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah atau negara,” katanya.

Diakuinya, IPM Kota Semarang sebelumnya berada di bawah kota-kota besar lainnya, tetapi sekarang ini terus menunjukkan kemajuan pesat seiring dengan percepatan pembangunan Kota Semarang. “Pada 2010, tercatat IPM Kota Semarang hanya sebesar 76,96, jauh di bawah kota lain di Jateng, sebut saja IPM Kota Surakarta sebesar 77,45 dan Kota Salatiga sebesar 78,35,” katanya.

Namun, sambung Hendi, IPM Kota Semarang terus didorong meningkat sehingga pada 2016 menjadi 81,19 yang angkanya juga jauh melampaui IPM Kota Surabaya yang sebesar 80,83 dan Bandung dengan IPM 80,13.

Advertisement

Sementara itu, Direktur RS Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang, Daniel Budi Wibowo, menyebutkan RS tersebut memulai pembangunan gedung lima lantai seluas 4.600 m2 di lahan seluas 1.109 m2. “Dengan penambahan gedung lima lantai, nantinya RS Panti Wilasa Dr. Cipto akan memiliki 84 tempat tidur baru khusus kelas III, instalasi kamar operasi baru, dan instalasi penunjang yang baru,” katanya.

Daniel menegaskan RS Panti Wilasa Dr. Cipto berkomitmen mendukung program UHC dengan pelayanan kelas III yang ditunjukkan kunjungan rawat jalan dan inap yang meningkat pesat sejalan program itu. “Kunjungan rawat jalan sekarang ini sekitar 800 pasien/hari, sementara untuk yang harus dirawat di ruang perawatan sekitar 40 pasien. Kami akan terus memberikan pelayanan yang semakin nyaman,” paparnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif