SOLOPOS.COM - Ilustrasi warga tenggelam (JIBI/Solopos/Dok)
Kecelakaan air Boyolali, santri ponpes Nogosari meninggal setelah tenggelam di Kedung Padas.
Solopos.com, BOYOLALI — Dias Wasono Putro, 18, santri Pondok Pesantren (Ponpes) Abdolus Sofiah di Desa Glonggong, Kecamatan Nogosari, Boyolali, meninggal dunia, Sabtu (24/3/2018), setelah tenggelam di Kedung Padas, tak jauh dari ponpes.
Meskipun sudah meminta tolong, Dias “diabaikan” oleh teman-temannya yakni RA, 15; AI, 15; dan Sf, 14; saat mandi di kedung tersebut . Tak dihiraukannya permintaan tolong warga Sragen itu karena dikira hanya candaan atau pura-pura.
Pasalnya, pada saat mereka bermain di kedung itu sekitar pukul 13.30 WIB, Dias sempat bercanda berpura-pura tenggelam dan kemudian muncul ke permukaan air dengan tertawa. (baca: Jaga Bayi Tetangga, Anak Sendiri Malah Tewas Tercebur Kolam)
Nahas, ketika Dias berenang di air dengan kedalaman sekitar 2 meter, dia benar-benar akan tenggelam. Dias meminta tolong, namun teman-temannya mengira korban tengah bercanda. Beberapa saat kemudian, tubuh Dias masuk ke dalam air dan tidak muncul lagi.
Setelah mengetahui Dias tenggelam, teman-temannya langsung berusaha menariknya dari dalam air, tetapi mereka tidak mampu. Selanjutnya minta tolong kepada warga setempat dan akhirnya tubuh Dias bisa diangkat dari kedung sekitar pukul 16.30 WIB dan langsung dibawa ke Puskesmas Nogosari.
Kapolsek Nogosari AKP Erwin Darminta mewakili Kapolres Boyolali AKBP Aries Andhi mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis puskesmas, pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan.
“Tidak ada tanda-tanda aniaya, murni kecelakaan tenggelam di sungai tersebut dan selanjutnya jenazah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi,” ujar Kapolsek sebagaimana disampaikan Kasatreskrim AKP Willy Bidiyanto kepada