Jogja
Jumat, 23 Maret 2018 - 16:55 WIB

Zonasi Guru Bisa Pengaruhi Kualitas Siswa Sekolah Favorit

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Pemberlakukan sistem zonasi guru akan mempengaruhi output peserta didik di sejumlah sekolah favorit

Harianjogja.com, JOGJA – Pemberlakukan sistem zonasi guru akan mempengaruhi output peserta didik di sejumlah sekolah favorit. Meski demikian, sejumlah SMA menyatakan dukungannya terhadap rencana Disdikpora DIY tersebut.

Advertisement

Kepala SMAN 1 Jogja Rudy Prakanto mengapresiasi rencana Disdikpora DIY dalam melakukan zonasi guru karena diniatkan untuk peningkatan kualitas pendidikan di DIY.

Selain itu, kebijakan tersebut dimungkinkan dapat meningkatkan  kesejahteraan dan kenyamanan guru serta karyawan dalam bekerja karena dekatnya tempat kerja dengan rumah.

Namun, kata Rudy, dinas perlu melihat persoalan yang muncul di lapangan, bahwa kesejahteraan dan kenyamanan bekerja bukan sebatas jarak. Akan tetapi suasana dan lingkungan kerja yang nyaman terbentuk di suatu sekolah menjadi sangat berharga bagi guru dan karyawan.

Advertisement

“Mereka sudah memiliki passion, dan visi, karakter yang sama dalam bekerja, untuk membentuk ini memerlukan waktu,” terangnya kepada Harianjogja.com, Kamis (22/3/2018).

Sehingga zonasi guru perlu mempertimbangkan proses adaptasi dan adopsi kultur kerja di lingkungan yang baru. Karena biasanya memerlukan waktu dan menjadi persoalan secara individual maupun institusional pada guru.

Menurutnya, banyak guru yang sangat kompeten dan potensial, namun tidak optimal kinerjanya ketika dimutasi karena tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya atau terjadi perbedaan kultur kerja.

Advertisement

Ia tidak menampik, ketika suatu sekolah harus menerima guru baru yang kualitas dan kompetensi berbeda dengan guru dilepas sebelumnya akan berpengaruh terhadap output peserta didik. Sehingga guru baru dengan kualitas biasa itu harus diupgrade melalui program peningkatan kualitas SDM, seperti workshop dan in house training.

“Jadi butuh waktu untuk kembali meningkatkan kualitas, melalui pelatihan, bimtek yang biasanya dilakukan Disdikpora, MGMP memberi peluang penyamaan kualitas guru. Artinya secara kualitas guru, bukan masalah untuk dilakukan proses pemindahan tersebut,” ungkap dia.

Advertisement
Kata Kunci : Guru Di Jogja Zonasi Guru
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif