Soloraya
Jumat, 23 Maret 2018 - 23:35 WIB

WISATA SOLO : TSTJ Borong Tiga Penghargaan, Apa Saja?

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dirut TSTJ Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso. (Solopos/Dok)

Objek wisata TSTJ Solo memperoleh  tiga penghargaan di bidang marketing.

Solopos.com, SOLO — Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) memborong tiga penghargaan di ajang Indonesia Marketeers Festival 2018.

Advertisement

Tiga penghargaan itu diberikan kepada Direktur Utama TSTJ Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso sebagai Solo Marketing Champion 2018, Manajer Pemasaran TSTJ, Tunggul Pramono Hadi, sebagai Sales Person of The Year Solo 2018, dan Kepala Seksi Pemasaran TSTJ, Nonot Harwanto, sebagai Field Promoter of The Year Solo 2018.

Penghargaan diterima TSTJ karena keberhasilan mengelola kebun binatang tersebut selama tiga tahun terakhir. Direktur Utama Perumda TSTJ Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso mengatakan penghargaan tersebut diberikan Mark Plus, lembaga independen yang melakukan survei secara mandiri.

Advertisement

Penghargaan diterima TSTJ karena keberhasilan mengelola kebun binatang tersebut selama tiga tahun terakhir. Direktur Utama Perumda TSTJ Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso mengatakan penghargaan tersebut diberikan Mark Plus, lembaga independen yang melakukan survei secara mandiri.

“Survei mereka lakukan di TSTJ tanpa sepengetahuan kami. Mereka melihat kinerja TSTJ dalam tiga tahun terakhir,” kata Bimo.

Baca juga:

Advertisement

Sepanjang 2017 itu pula TSTJ mencapai rekor tertinggi dengan jumlah pengunjung setahun mencapai 418.086 orang. Padahal tahun-tahun sebelumnya jumlah pengunjung TSTJ hanya berkisar di angka 300.000-an orang.

Peningkatan jumlah pengunjung tersebut berdampak pula pada pendapatan TSTJ yang sebagian besar berasal dari penjualan tiket. Berdasarkan data, pemasukan terbesar TSTJ didapat dari sektor pendapatan usaha yang berhasil dibukukan Rp7,775 miliar ditambah pendapatan di luar usaha Rp421 juta.

Kedua pendapatan tersebut mampu menutup beban usaha dan biaya operasional pada 2017 yang nilainya Rp7,022 miliar. Praktis kebun binatang terbesar di Jawa Tengah itu hingga tutup buku 2017 mampu memperoleh keuntungan bersih Rp1,081 miliar setelah dipotong pajak penghasilan Rp93,6 juta.

Advertisement

“Tiga penghargaan diterima TSTJ ini juga bukti kerja keras kita bersama tim TSTJ,” katanya.

Penghargaan tersebut diterima TSTJ saat acara festival marketing akbar di 17 kota utama Indonesia dengan konsep yang unik dan inovatif, salah satunya di Kota Solo pada 19-20 Maret lalu. Menurut Dasir, penghargaan ini akan menjadi pelecut bagi Perumda TSTJ untuk terus meningkatkan kinerja dalam mengelola TSTJ.

Berbagai upaya terus dilakukan pihak manajemen TSTJ. Selain promosi ke luar, dia juga melakukan perbaikan-perbaikan kebun binatang maupun sisi manajemennya.

Advertisement

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengapresiasi perolehan penghargaan yang diterima TSTJ. Namun, dia meminta Perumda tidak berpuas diri dengan penghargaan tersebut.

“Yang penting bagaimana mempertahankannya. Peningkatan kinerja harus terus dilakukan, terutama inovasi-inovasinya dalam mengelola TSTJ,” katanya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif