Jogja
Kamis, 22 Maret 2018 - 08:55 WIB

Malioboro Jadi Kawasan Semi Pedestrian, Lalu Lintas Kendaraan Bakal Dikaji Ulang

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jalan Pasar Kembang yang padat oleh kendaraan yang ingin menjemput wisatawan dan mengarah ke Jalan Malioboro, Jumat (1/12/2017). (Beny Prasetya/JIBI/Harian Jogja)

Pemerintah Kota Jogja tengah mengkaji manajemen lalu lintas di sekitar Malioboro

Harianjogja.com, JOGJA– Pemerintah Kota Jogja tengah mengkaji manajemen lalu lintas di sekitar Malioboro yang bakal diterapkan setelah kawasan tersebut diterapkan menjadi kawasan semi pedestrian. Salah satu opsinya adalah kemungkinan dihidupkannya jalur di sirip-sirip Malioboro.

Advertisement

Baca juga : Pengerjaan Fisik Sisi Barat Malioboro Diklaim Lebih Cepat

Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi mengatakan kawasan Malioboro akan menjadi kawasan semi pedestrian pada 2019 mendatang. Artinya kawasan tersebut bebas kendaraan kecuali kendaraan umum massal dan kendaraan darurat. Maka untuk mengurai kepadatan di sejumlah jalur yang menuju ke kawasan Malioboro perlu direkayasa.

Salah satunya, “Wacana memberlakukan jalan timur-barat supaya kepdatan lalu lintas tidak terfokus di satu titik,’ Kata Heroe, di Balai Kota Jogja, Rabu (21/3/2018).

Advertisement

Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Dinas Perhubungan Kota Jogja, Golkari Made Yulianto mengatakan beberapa opsi yang muncul dalam kajian adalah memberlakukan beberapa sirip Malioboro sebagai jalur utama searah ke barat, sirip lainnya serarah ke timur.

Ia mencontohkan, Jalan Suryatmajan saat ini sudah dihidupkan untuk kendaraan yang mengarah ke barat, namun hanya sampai depan kantor Gubernur DIY, “Mungkin saja nantinya bisa ke barat terus sampai Jalan Pajeksan [hingga tembus Jalan Bhayangkara],” kata Golkari.

Selain sirip Malioboro, sejumlah jalur lainnya yang menjadi bahan kajian untuk diberlakukan searah adaah Jalan Suryotomo dan Jalan Mataram menjadi searah ke timur, Jalan Abu Bakar Ali dan Jalan Pasar Kembang menjadi searah ke barat, dan Jalan Bhayangkara menjadi searah ke selatan. Sehingga kawasan Malioboro akan membentuk seperti bundaran besar.

Advertisement

Namun demikian, ia menegaskan opsi-opsi tersebut masih menjadi kajian yang panjang. Pihaknya bersama Dinas Perhubungan DIY masih terus mengkaji berbagai kemungkinan penerapan manajemen lalu lintas sekitar Malioboro. “Harapannya ketika pembangunan fisik sisi barat Malioboro selesai, sudah ada konsep managemen lalu lintas yang siap diterapkan,” tandas Golkari.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif