News
Selasa, 20 Maret 2018 - 15:20 WIB

Kuliner dan Budaya 18 Negara Ada di UMY

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mahasiswa asal Tiongkok meracik makanan dan minuman tradisional Tiongkok dalam ICCF 2018, Selasa (20/3/2018). (Harian Jogja/Sunartono)

Kegiatan itu memberikan ruang kepada mahasiswa asing untuk saling bertukar informasi budaya hingga makanan tradisional dengan mahasiswa Indonesia

Harianjogja.com, BANTUL-Perhelatan International Cultural and Culinary Festival (ICCF) yang melibatkan puluhan mahasiswa asing dari 18 negara digelar di Lantai Dasar Masjid KH. Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Selasa (20/3/2018).

Advertisement

Kegiatan itu memberikan ruang kepada mahasiswa asing untuk saling bertukar informasi budaya hingga makanan tradisional dengan mahasiswa Indonesia. Kepala Kantor Urusan Internasional UMY Yordan Gunawan menjelaskan, festival kebudayaan internasional sebenarnya menjadi agenda rutin sejak tiga tahun terakhir.

Namun pada 2018, ia secara khusus mengembangkan materi ke arah kuliner sehingga ICCF menjadi nama event tersebut. Alasannya, makanan dinilai sebagai salah satu media diplomasi, keakraban antarsesama mahasiswa baik di dalam maupun luar negeri. “Kalau cuma sekadar pameran budaya saja cuma dilihat, tetapi ini ada kulinernya jadi ada makanannya,” ungkap dia, Selasa (20/3/2018).

Ia mengatakan, kegiatan itu memberikan ruang bagi mahasiswa asing untuk memperkenalkan berbagai kebudayaan negara asal melalui penampilan di panggung secara langsung. Setidaknya ada sekitar 160 mahasiswa asing dan Indonesia yang menampilkan berbagai atraksi budaya.

Advertisement

Selain itu, mahasiswa asing dari 18 negara tersebut juga mempraktikkan langsung membuat makanan tradisionalnya di setiap stan yang disediakan melalui kitchen street. Setelah memasak, mereka membagikan makanan itu secara gratis kepada para pengunjung pameran.

Beberapa mahasiswa asing yang turut dalam kitchen street ini adalah, mahasiswa asal Thailand, Amerika Serikat, Filipina, Timor Leste, Turki, Italia, Yaman, Iran, Taiwan, Tiongkok, Mesir, Tunisia, Australia, Jerman, Polandia, Turkmenistan, dan Singapura.

“Kami harapkan akulturasi budaya itu terjadi, mahasiswa baik dari asing maupun Indonesia sendiri dapat mengambil sisi sisi positif yang ditampilkan,” kata dia.

Advertisement

Yordan menambahkan, kegiatan itu sekaligus untuk membangun relasi yang kuat antara mahasiswa Indonesia dan asing, sehingga setelah mereka lulus dari kampus di Indonesia dapat bisa terus menjalin komunikasi akademik. Di UMY, kata dia, jumlah mahasiswa asing saat ini berjumlah 79 orang.

Selain didominasi Asia, beberapa negara seperti Turki juga banyak yang kuliah di UMY, kebanyakan mengambil jurusan Bahasa Inggris dan Ilmu Pemerintahan. “Kami berharap jumlah mahasiswa asing itu bisa terus bertambah,” ujarnya.

Dalam rangkaian ICCF itu, pihaknya memberikan pengalaman kepada mahasiswa asing untuk mengenal lebih detail tentang kebudayaan Indonesia. Mahasiswa asing, khususnya dari perguruan tinggi mitra UMY, diajak melakukan kunjungan ke sejumlah tempat wisata yang bernilai sejarah baik di DIY maupun Jawa Tengah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif