Jogja
Jumat, 16 Maret 2018 - 11:40 WIB

Koperasi Serba Usaha di Bantul Paling Banyak Dibubarkan

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi gerakan koperasi (Bisnis.com)

Pemerintah melakukan verifikasi terhadap kinerja koperasi.

Harianjogja.com, BANTUL–Pasca-dibubarkannya 55 koperasi di Kabupaten Bantul pada 2017 lalu, Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM Bantul terus memantau dan mengevaluasi ratusan koperasi yang ada terutama koperasi serba usaha (KSU). Pasalnya dari hasil pantauan, jenis koperasi ini banyak yang stagnan atau bahkan tak beroperasi kembali.

Advertisement

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi, dan UMKM Sulistyanta. Menurutnya dari puluhan koperasi yang sudah dibubarkan, didominasi oleh KSU. Pihaknya menengarai hal itu disebabkan karena regenerasi kepengurusan koperasi yang tidak berjalan dengan baik. Akibatnya berbagai usaha yang dikelola KSU pun tidak mampu bertahan. Meskipun Sulis tidak menampik permasalahan tersebut juga dialami oleh jenis koperasi lainnya. Seperti misalnya Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Koperasi Produsen, dan Koperasi Konsumen. “Macam-macam [yang dibubarkan tahun lalu] tapi koperasi serba usaha paling banyak,” ucapnya, Kamis (15/3/2018).

Sedangkan untuk koperasi-koperasi lainnya, Sulis menyebut hingga kini masih terus dievaluasi. Terutama lima koperasi yang tahun lalu sudah akan dibubarkan namun pengelolanya bersedia untuk kembali mengurus agar dapat aktif kembali. Kelima koperasi tersebut rutin dipantau untuk dapat diketahui perkembangan pengelolaannya. Sulis menjelaskan sebelum keputusan pembubaran diajukan pada Kementerian Koperasi dan UKM, pengelola memang diberitahu. Jika mereka menerima, artinya memang koperasi tersebut tak bisa lagi dijalankan, maka permohonan pembubaran tersebut segera dikirimkan ke pusat. “Nah yang lima ini menolak. Jadi kami beri kesempatan dan kami pantau,” imbuhnya.

Sulis menambahkan kebijakan pembubaran koperasi yang tidak aktif ini merupakan langkah tegas Pemerintah Pusat dibawah Presiden Joko Widodo sejak 2016 lalu. Menurutnya Pemerintah Pusat kini lebih mengutamakan kualitas koperasi dari pada kuantitas atau jumlah. Pembubaran tersebut juga terkait dengan upaya pemerintah menyalurkan bantuan ke koperasi agar tepat sasaran.

Advertisement

Sementara itu, Kabid Koperasi Dinas Perindustrian, Koperasi, dan UMKM Bantul, Besari Sulistyowati membenarkan kini tim tengah melakukan verifikasi koperasi yang ada di Bantul. Verifikasi dilakukan dengan mendatangi langsung koperasi-koperasi yang ada untuk mengecek kondisi baik fisik maupun manajemen, apakah masih berjalan atau tidak. Sebab menurutnya bisa saja ada perpindahan lokasi ataupun penambahan aset yang belum masuk data dinasnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif