Jogja
Kamis, 15 Maret 2018 - 06:40 WIB

Kebijakan Registrasi Kartu Prabayar Bikin Konter Pulsa Lesu

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Dampak kebijakan registrasi kartu prabayar mulai terasa.

Harianjogja.com, SLEMAN–Pemerintah Pusat menerapkan kebijakan registrasi kartu prabayar menggunakan validasi data Kartu Keluarga (KK) dan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Beberapa konter pulsa mengalami penurunan penjualan akibat kebijakan tersebut.

Advertisement

Melalui Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) No. 14/2017 tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi, pemerintah menerapkan kebijakan untuk melakukan registrasi kartu prabayar. Batas registrasi sampai 31 Maret 2018, sedangkan mulai dari 1 Maret pemblokiran dilakukan, namun hanya pada panggilan keluar dan layanan pesan singkat. Baru setelah batas registrasi pada 31 Maret, pelanggan yang belum melakukan registrasi akan dilakukan pemblokiran untuk layanan panggilan masuk.

Pengelola konter Danadipa Cell, Tri Sudaryanto mengatakan penurunan terjadi pada penjualan kartu prabayar akibat kebijakan registrasi menggunakan KK dan NIK. “Ada dampaknya, penjualan jadi menurun, pelanggan kadang enggak mau ribet, harus ambil KK sama KTP,” ujar Tri, Rabu (14/3/2018).

Kecenderungan pelanggan memilih isi ulang kartu pribadi. “Kecenderungannya malas untuk registrasi,” kata dia. Penurunan penjualan kartu prabayar yang dirasakan oleh Tri mencapai 30%.

Advertisement

“Signifikan penurunannya, sektar 30 persen penjualan turun,” ujar dia. Penjualan dalam sebulan yang bisa dihasilkan dari konter pulsa bisa mencapai sekitar 9.000 kartu. Namun, setelah adanya kebijakan registrasi prabayar menggunakan KK dan NIK, Tri mengatakan penjualannya bisa saja turun menjadi sekitar 6.300 kartu dalam sebulan.

Pengelola konter pulsa Data Card Shop, Ilham Fajri mengatakan sampai saat ini belum merasakan dampak penjualan. Namun, setelah masuk April, Ilham memperkirakan akan ada penurunan penjualan.

“Sekarang normal-normal saja, dampakya belum terasa, baru terasa mungkin nanti April,” ujar Ilham. Pada Maret ini Ilham mengaku berusaha untuk memaksimalkan penjualan dengan menghabiskan semua stok penjualan yang ada di konternya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif