Jogja
Rabu, 14 Maret 2018 - 14:20 WIB

Soal Terbakarnya Gazebo Musala, Buya Minta Jangan Bikin Tafsiran Liar

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Buya Syafii Maarif mengunjungi lokasi terbakarnya gazebo dan mihrab Musala Faturrahman di Desa Jambidan, Banguntapan, Rabu (14/3/2018). (Harian Jogja/Rheisnayu Cyntara)

Buya meminta seluruh masyarakat untuk tidak emosi dan terprovokasi

Harianjogja.com, BANTUL-Buya Syafii Maarif mengunjungi lokasi terbakarnya gazebo dan mihrab Musala Faturrahman di Desa Jambidan, Kecamatan Banguntapan pada Rabu (14/3/2018) pagi.

Advertisement

Buya melihat langsung kondisi terkini lokasi tersebut yang hingga kini masih digunakan untuk kegiatan belajar mengajar Paud TK Kasih Ibu.

Dalam kunjungannya itu, Buya menyampaikan beberapa pesan. Ia meminta seluruh masyarakat untuk tidak emosi dan terprovokasi. Namun, sebisa mungkin membantu pihak kepolisian agar dapat secepatnya mengungkap kasus ini.

Buya juga berpesan agar semua pihak tidak membuat tafsiran liar terkait kejadian di tempat ibadah ini. Menurutnya jika tanpa didasari oleh bukti-bukti yang kuat, tafsiran tersebut hanya akan memperkeruh suasana.

Advertisement

Buya mengatakan, hal yang harus dilakukan masyarakat kini adalah mendorong pihak kepolisian agar jelas siapa biang kerok dari kasus ini. Pihaknya juga mewanti-wanti seluruh pihak jika pelaku berhasil diungkap, tidak boleh ada yang main hakim sendiri namun harus diintrogasi sedetail mungkin. “Harus dipastikan apa dia bertindak sendiri atau ada aktor intelektual di belakangnya,” ucapnya.

Lebih lanjut Buya menegaskan ini termasuk dalam kategori teror. Pasalnya tindakan yang masih kabur pelakunya ini telah menimbulkan keresahan di masyarakat. Masyarakat menjadi khawatir hal serupa bisa terjadi di wilayahnya. Buya kembali mengingatkan soal persatuan dan kesatuan.

Menurutnya semua orang harus menjaga kebhinekaan bangsa. Sebab keberlangsungan hidup bangsa ini tergantung pada sikap saling menghormati perbedaan yang ada. “Bangsa ini bangsa kita semua, yang mendirikan semua golongan. Masing-masing punya saham dalam terwujudnya bangsa dan negara ini,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif