Teknologi
Rabu, 14 Maret 2018 - 20:45 WIB

SERBA LIMA: 5 Pernyataan “Mengerikan” Stephen Hawking Soal Bumi

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Stephen William Hawking. (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Stephen Hawking kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial soal bumi.

Solopos.com, SOLO – Fisikawan ternama asal Inggris, Stephen Hawking meninggal dunia hari ini, Rabu (14/3/2018). Semasa hidup Hawking dikenal kerap melontarkan pernyataan yang memantik reaksi publik.

Advertisement

Mulai dari mengajak manusia tinggal di planet lain, prediksi kehancuran bumi, hingga keraguannya tentang Tuhan. Berikut lima pernyataan kontroversial Stephen Hawking seperti dirangkum Solopos.com, Rabu (14/3/2018);

Ke Luar Angkasa Cari Planet untuk Tempat Tinggal

Bersama miliarder asal Rusia Yuri Milner dan pendiri Facebook Mark Zuckerberg, Stephen Hawkings mengumumkan misi ke luar angkasa untuk mencari kembaran bumi.

Advertisement

Dilansir CNN, Rabu (13/4/2016), mereka mengungkap akan menggelar sebuah misi bernama Breakthrough Starshot untuk menjelajah sistem bintang sejauh 4,37 juta cahaya atau 40,23 triliun kilometer dari Bumi.

(Baca Selengkapnya: Mark Zuckerberg dan Stephen Hawkings Kerja Sama Cari Kembaran Bumi)

Bumi Bakal Seperti Venus

Stephen Hawking menyebut Bumi bisa menjadi kering seperti Venus karena temperatur panas yang berlangsung akibat berlanjutnya perubahan iklim.

Advertisement

Dilansir Dailymail, Senin (22/1/2018), Hawking mengungkapkan bahwa Bumi suatu hari akan terlihat seperti Venus bila pemanasan global berlanjut. Planet yang terik memiliki suhu permukaan 460 derajat celcius dan kecepatan angin 180 mph.

Munculnya gas rumah kaca di atmosfer Venus “membakar” samudera dan mengubahnya menjadi planet panas yang terik, yang terlihat pada hari ini. Planet tersebut memiliki angin hingga kecepatan 180 mph atau sekira 300 kilometer per detik.

Menurut Hawking, Venus merupakan contoh planet yang mengalami fenomena pemanasan rumah kaca. Hawking telah memperingatkan bahwa Bumi bisa menjadi tak layak dihuni jika perubahan iklim terus berlanjut.

(Baca Selengkapnya: Stephen Hawking Sebut Perubahan Iklim Bikin Bumi Kering Seperti Venus)

Advertisement

Bumi Hancur 100 Tahun Lagi

Stephen Hawking, mengemukakan teori kehancuran bumi yang diprediksi tak sampai 100 tahun ke depan. Hawking menuturkan, Bumi kini tengah memasuki fase ancaman alam yang berbahaya.

Beberapa di antaranya bahkan sudah terjadi dan akan berlangsung di kemudian hari, seperti perubahan iklim, serangan asteroid, pertumbuhan populasi yang tak terkontrol, dan penyebaran wabah penyakit.

Teori Hawking ini juga dipaparkan dalam seri dokumentasi bertajuk Expedition New Earth seperti dilansir Mirror, Jumat (5/5/2017).

Advertisement

Sebelumnya, Hawking pernah memprediksi manusia masih punya waktu 1.000 tahun bermukim di Bumi sebelum menyingkir ke planet lain. Pernyataan itu ia buat sendiri pada November silam. Sehingga temuan terbarunya ini sekaligus mengoreksi dari 1.000 tahun ke 100 tahun.

(Baca Selengkapnya: Fisikawan Stephen Hawking Klaim Bumi Tak Bisa Bertahan hingga 100 Tahun Lagi)

Ajak Manusia Pindah Planet

Stephen Hawking menyarankan manusia untuk meninggalkan bumi. Stephen menyebut bumi akan menjadi “bola api” pada 2600 karena sejumlah alasan.

Dilansir Metro.co.uk, Jumat (10/11/2017), Hawking mengatakan, satu-satunya kesempatan adalah pergi dari bumi dan mengatakan bahwa proyek Breakthrough Starshot-nya bisa jadi langkah pertama di jalan. Dia berharap pesawat ruang angkasa kecil yang didorong sinar cahaya bisa mencapai Alpha Centauri.

Hawking telah memperjuangkan proyek Breakthrough Starshot untuk mengirim pesawat ruang angkasa ke Alpha Centauri dalam 20 tahun.

Advertisement

 (Baca Selengkapnya: Stephen Hawking Prediksi Dunia Berubah Jadi Bola Api Pada 2600)

Tidak Percaya Bumi Ciptaan Tuhan

Stephen Hawking pernah mengatakan bahwa mukjizat dan keajaiban tidak sejalan dengan sains. Bahkan dia tidak mengakui keberadaan Tuhan.

Dalam wawancara dengan surat kabar El Mundo seperti dikutip dari Emirates247, Senin (29/9/2014), atheis yang dikenal sebagai astrophysicist ini menyatakan alam semesta adalah hasil fenomena yang bisa dijelaskan secara sains. Bukan semata-mata karena ciptaan Tuhan.

Dia menyebut kini sains sudah bisa mempelajari proses penciptaan alam semesta. Keadaan ini berbeda dengan masa lampau yang hanya bergantung pada kepercayaan bahwa Tuhan yang menciptakan alam semesta.

Seolah menegaskan dirinya sebagai seoran Atheis, Hawking lantas menyebut tidak ada aspek realitas yang berada di luar jangkauan pemikiran manusia.

 (Baca Selengkapnya: Waduh, Stephen Hawking Sebut Alam Semesta Tidak Diciptakan Tuhan!)

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif