SOLOPOS.COM - Pemain Persis Solo menjalani sesi latihan di Stadion Sriwedari, Solo, Selasa (13/3/2018). (JIBI/Solopos/M. Ferri Setiawan)
Persis Solo segera menentukan pelatih kepala.
Solopos.com, SOLO — Manajemen Persis Solo masih berteka-teki ihwal pelatih anyar mereka untuk musim 2018. Hingga kini, sedikitnya ada tujuh nama pelatih yang dikait-kaitkan dengan Laskar Sambernyawa.
Meski demikian manajemen Persis memberi sinyal tidak akan coba-coba dengan pelatih muda yang minim pengalaman. Manajemen bakal merekrut figur senior yang telah malang melintang di kasta tertinggi sepak bola Nusantara.
Sejauh ini nama seperti Jafri Sastra (eks Pelatih Mitra Kukar), Agus Yuwono (eks Pelatih Perseru Serui) Hanafi (eks Pelatih Persegres Gresik) dan Nil Maizar (eks Semen Padang) sebagai kandidat kuat pengganti Freddy Muli. Muncul pula Gusnul Yakin (eks Pelatih Arema Malang), Javier Roca (mantan pemain Persis yang kini menangani tim divisi III Chile) hingga Charis Yulianto.
Sekjen Persis, Dedy M. Lawe, mengaku sudah mengantongi nama pelatih baru dan siap diumumkan pada Rabu (14/3/2018). Meski demikian pihaknya menutup rapat-rapat nama arsitek anyar tersebut. Dedy hanya memberi sinyal pelatih tersebut telah memiliki lisensi A AFC, pernah menangani beberapa tim Liga 1 serta kenyang pengalaman di jagat sepak bola nasional.
Jika mengacu indikator ini, dua nama kandidat yakni Javier Roca dan Charis Yulianto otomatis terpental. Roca belum pernah sekalipun menangani tim di Indonesia sedangkan Charis masih mengikuti kursus lisensi A AFC. “Dia pelatih senior, paham betul sepak bola Indonesia,” ujar Dedy saat dihubungi Solopos.com, Selasa (13/3/2018).
Dedy mengatakan pelatih baru nanti bakal langsung mendampingi latihan tim setelah diperkenalkan secara resmi, Rabu. Disinggung apakah nakhoda baru tersebut membawa gerbong tim pelatih, Dedy enggan membeberkan. Setelah Marwal Iskandar didepak dari kursi asisten pelatih, praktis saat ini tinggal Haryadi “Putul” dan I Komang Putra yang membesut M. Wahyu dkk. “Kita lihat besok saja.”
Sementara itu, Agus Yuwono mengaku sudah berkomunikasi dengan manajemen ihwal peluangnya melatih Persis. Sosok yang musim lalu menyelamatkan Perseru dari jurang degradasi ini mengaku siap membawa Persis ke Liga 1 jika dipercaya menangani klub. “Atmosfer di Solo sama dengan di Malang, suporternya militan. Tim juga punya potensi yang bagus jika melihat penampilan musim lalu,” ujar Agus yang pernah menjadi pemain Arema era 1990-an.
Kandidat lain, Hanafi, langsung tertawa ketika ditanya peluangnya menakhodai Laskar Sambernyawa. Bagi fans Persis, Hanafi bukan nama asing karena pernah membawa tim promosi ke Divisi Utama 2007. Saat ini Hanafi menangani Diklat IM Malang setelah meletakkan jabatannya di Persegres Gresik.
“Ya kalau ngomong-ngomong informal sudah, sama teman-teman di Solo. Namun sampai sekarang belum ada tawaran serius. Kalau memang diminta ya saya siap,” ujar pelatih 62 tahun yang pernah menangani Perseru tersebut.
Di sisi lain, Jafri Sastra yang dalam sebuah kesempatan menyatakan sangat berminat menangani Persis justru kini irit komentar. Dia enggan menanggapi soal peluangnya terpilih menjadi pelatih kepala Persis. “Tanya manajemen langsung saja,” ujarnya sembari menutup telepon.