Jatim
Rabu, 14 Maret 2018 - 15:05 WIB

DEMO MADIUN : Warga Datangi Balai Kota dan DPRD Minta Kasus E-Rapor Dimediasi

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sekitar 20 warga dari LSM Pedal mendatangi Balai Kota Madiun untuk menyampaikan aspirasi soal kasus e-rapor, Rabu (14/3/2018). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Demo Madiun, sebanyak 20 orang menggeruduk Balai Kota Madiun terkait kasus e-rapor.

Madiunpos.com, MADIUN — Sekitar 20 orang dari LSM Peduli Kebudayaan dan Lingkungan (Pedal) menggeruduk Balai Kota Madiun, Rabu (14/3/2018) pagi. Mereka meminta Pemerintahan Kota Madiun ikut menyelesaikan kasus pengadaan aplikasi e-rapor.

Advertisement

Pengunjuk rasa membawa sejumlah poster berisi tuntutan mereka. Sebelum menggelar aksi di balai kota setempat, massa terlebih dahulu mendatangi kantor Dinas Pendidikan Kota Madiun yang ada di Jl. Mastrip.

Ketua LSM Pedal, Herisem, meminta kepada wali kota dan kepala dinas pendidikan untuk segera menyelesaikan permasalahan kasus e-rapor yang menjerat 55 guru SDN di Kota Madiun. Dia meminta kasus ini diselesaikan melalui mediasi dan bukan melalui jalur hukum.

“Kami datang ke sini atas kepedulian terhadap dunia pendidikan di Kota Madiun. Apalagi sebentar lagi akan ada ujian. Kami berharap kasus ini selesai sebelum ujian,” jelas dia. (baca: Giliran Plt. Kadindik Kota Madiun Diperiksa Polisi Terkait Kasus E-Rapor)

Advertisement

Herisem menyampaikan dirinya merasa kasihan terhadap kepala sekolah yang tidak tahu menahu soal hukum terjerat dalam kasus pengadaan aplikasi e-rapor ini.

Menurut dia, kalau nanti kepala sekolah ditahan atas kasus ini pihaknya akan melakukan aksi dengan massa yang lebih besar. Permasalahan kasus ini, kata dia, berpengaruh pada psikologi siswa dan guru di sekolah.

Kepala Disdik Kota Madiun, Heri Ilyus, mengatakan kasus aplikasi e-rapor ini masih berlanjut. Dan hingga kini sudah ada empat pejabat di Dinas Pendidikan yang diperiksa oleh kepolisian.

Advertisement

Beberapa hari lalu, Heri menyampaikan pihaknya sudah melakukan mediasi dengan rekanan proyek tersebut terkait kasus ini. Namun, tidak ada solusi yang diambil dalam mediasi ini sehingga kasus tetap berjalan.

“Intinya belum ada solusi. Kemarin kami bersama rekanan melakukan mediasi,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif