News
Rabu, 14 Maret 2018 - 16:20 WIB

Bekraf Dorong Pertumbuhan Food Startup

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kasubdit Dana Masyarakat Direktorat Akses Non-perbankan Hanifah Makarim dalam Sosialisasi Food Startup Indonesia (FSI) di Artotel Jogja, Selasa (13/3/2018). (Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Bekraf mengundang para Food Startup untuk bergabung dengan Demoday Food Startup Indonesia (FSI) 2018

Harianjogja.com, JOGJA-Bisnis kuliner menjadi usaha yang diunggulkan, karena mampu memberikan kontribusi besar pada perekonomian nasional. Mendorong geliah pengusaha-pengusaha rintisan di sektor kuliner, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengundang para Food Startup untuk bergabung dengan Demoday Food Startup Indonesia (FSI) 2018.

Advertisement

Acara yang digelar di Artotel Jogja ini menghadirkan sejumlah narasumber dan diikuti ratusan pelaku food startup di DIY. Direktur Akses Non Perbankan Bekraf Syaifullah mengatakan dari 16 subsektor usaha yang ada di Bekraf, terdapat enam subsektor yang paling unggul.

“Kuliner adalah salah satunya, karena berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Fokus kami pada enam sektor ini, diharapkan dapat mendorong tumbuhnya sektor-sektor lain,” ujar Syaifullah dalam Sosialisasi FSI 2018, Selasa (13/3/2018).

Syaifullah mengajak para pelaku kuliner DIY yang memiliki produk kreatif untuk mendaftar Demoday FSI 2018 secara online. Pasalnya, melalui program itu, Bekraf memfasiitasi 100 startup terpilih untuk dapat mempromosikan produknya pada expo yang akan digelar Juli mendatang.

Advertisement

Lebih lanjut Syaifullah memaparkan upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk dan memperbaiki pitch desk pada mentoring serta akan menarik minat investor. Nantinya, lanjut dia, akan dikurasi lagi sebanyak 30 startup kuliner yang akan mendapatkan fasilitas pendaftaran HKI dari Bekraf.

Dari 30 startup itu, akan ditentukan tiga finalis yang nantinya akan mendapatkan bantuan modal maksimum Rp200 juta, serta promosi produk pada expo nasional maupun internasional. “Kami memberikan kesempatan yang sama kepada startup kuliner di Indonesia,” imbuh Syaifullah.

Kasubdit Dana Masyarakat Direktorat Akses Non-Perbankan Hanifah Makarim menambahkan, selama ini sebagian besar startup yang tumbuh tidak mempersoalkan masalah modal. Bahkan, dari segi kemampuan modal banyak yang menanamkan investasi modal yang cukup kuat.

Advertisement

“Lalu meski modal cukup, tapi banyak juga yang tidak berkembang. Jadi persoalannya bukan sekadar dana. Tetapi ada mungkin dari sisi pemasaran dan sistem usaha yang dijalankan. Maka dari ini melalui program ini kami ingin mendorong mereka agar meningkatkan kualitas produk dan lain sebagainya,” jelas Hanifah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif