Jogja
Rabu, 14 Maret 2018 - 07:20 WIB

Alih Fungsi Lahan Pertanian di Gunungkidul Masih Terkendali

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang petani menggendong jerami melewati persawahan di tengah padi yang sudah menguning dan siap panen di Desa Ngawu, Kecamatan Playen, Gunungkidul, pada awal Februari lalu. (JIBI/Irwan A. Syambudi)

Penyusutan lahan di Gunungkidul dinilai masih belum banyak

 

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Penyusutan lahan di Gunungkidul dinilai masih belum banyak. Alih fungsi lahan pertanian ke bangunan dalam beberapa tahun ini hanya sedikit. Jumlah persawahan dinilai masih sangat banyak.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto, mengatakan dalam beberapa tahun hanya berkurang sedikit di tahun lalu.

“Dalam tiga tahun atau lebih berkurang 11 hektare, belum lama juga ini, itu di Ngawen 10 Hektare, dan di Semin satu hektare,” kata Bambang kepada Harianjogja.com, Selasa (13/3/2018).

Advertisement

Dia mengatakan persawahan yang dialihfungsikan itu untuk di Ngawen digunakan untuk kepentingan sekolah, kandang ayam dan beberapa usaha yang tersebar di beberapa titik di Kecamatan Ngawen. Untuk yang di Semin, untuk keperluan terminal.

Lahan persawahan yang dialihfungsikan itu dikatakan Bambang juga bukan persawahan irigasi, tetapi persawahan tadah hujan, atau dapat dikatakan juga kurang begitu produktif untuk pertanian. Adapun luas lahan pertanian di Gunungkidul saat ini 7.863 Hektare.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif