Jateng
Selasa, 13 Maret 2018 - 09:50 WIB

PILKADA 2018 : Anggap Ida Fauziyah Pasangan Ideal, Ini Alasan Sudirman Said...

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sudirman Said (kiri) dan Ida Fauziyah (kanan). (Instagram-@sudirmansa1d)

Pilkada atau lebih tepatnya Pilgub Jateng 2018 diikuti Sudirman Said yang membeberkan alasan penilainnya terhadap Ida Fauziyah.

Semarangpos.com, CILACAP – Calon gubernur Jawa Tengah (Jateng) nomor urut 2 di pilkada atau lebih tepatnya Pilgub Jateng 2018, Sudirman Said, mengaku calon wakil gubernur (cawagub) yang mendampinginya, Ida Fauziyah, merupakan pasangan yang ideal dan mampu melengkapinya. Pria yang akrab disapa Pak Dirman itu pun memiliki beberapa alasan atas penilaiannya terhadap Ida Fauziyah itu.

Advertisement

Alasan-alasan tersebut diungkapkan Sudirman Said di hadapan pimpinan partai koalisi yang mengusungnya dalam Pilgub Jateng di Kabupaten Cilacap, Jateng, Sabtu (10/3/2018). Pada acara itu, Sudirman Said membeberkan Ida Fauziyah merupakan pasangan yang melengkapi dirinya, salah satunya dalam hal gender.

“Ini pasangan normal, lanang – wadon [pria-wanita]. Ini bukan soal diskriminasi, tapi malah karena lelaki perempuan, aspek-aspek perempuan akan sangat tajam diperhatikan pada pasangan ini. Karena Mbak Ida perempuan, perhatiannya pada perempuan sangat tinggi. Karena jumlah penduduk dan pemilih lebih banyak dari lelaki,” katanya seperti dikutip pada siaran pers yang diterima Semarangpos.com, Sabtu (10/3/2018).

Selain menganggap Ida Fauziyah sebagai pasangannya yang ideal untuk mendampinginya di Pilgub Jateng, mantan menteri energi dan sumber daya mineral (ESDM) itu juga memamerkan pengalamannya di bidang eksekutif. “Beberes Aceh setelah tsunami, beberes Pindad, beberes ESDM, beberes Pertamina, beberes mafia migas, dan itu wilayah kerja eksekutif. Kerja melakukan terobosan-terobosan,” katanya.

Advertisement

Sementara Ida Fauziyah, lanjutnya, sangat berpengalaman di legislatif. Sudirman lantas memamerkan pengalaman Ida Fauziyah selama empat periode sebagai anggota DPR RI dan terakhir menjabat ketua fraksi, pernah memimpin Fatayat, dan sekarang masih aktif di PBNU.

“Secara profesi tadi satunya kuat di eksekutif, satunya di legislatif. Kenapa diperlukan? Kalau APBD ke depan mau disusun reformarsi besar-besaran, maka tidak mungkin dijalankan tanpa dukungan DPRD. Maka peran mbak Ida akan sangat menentukan komunikasi sangat penting. maka kedua peran itu harus sama kuat,” ujar Sudirman Said.

Pria berkumis itu menambahkan Ida Fauziyah sebagai politikus PKB, secara kultur, dianggap kuat di lingkungan warga NU. “Saya meski lahir di lingkungan Nahdliyyin, namun besar di kalangan Muhammadiyah. Ini akan sangat melengkapi,” tandasnya.

Advertisement

Dalam melaksanakan tugas kepemimpinan nantinya jika terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur melalui pilkada atau lebih tepatnya Pilgub Jateng 2018, menurut Sudirman Said, perempuan kelahiran Mojokerto, Jawa Timur (Jatim), 48 tahun silam tersebut akan lebih menyelami persoalan sosial kemasyarakatan, sedangkan dirinya lebih ke persoalan regulasi kepemerintahan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif