Jogja
Selasa, 13 Maret 2018 - 17:20 WIB

PEMILU 2019 : Panwaslu Sleman Antisipasi Politik Uang dan Kampanye Hitam Sejak Dini

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Panwaslu Sleman memberikan stiker kepada seorang pengguna jalan di Perempatan Denggung, Kecamatan Sleman, Senin (12/3/2018). (JIBI/Irwan A. Syambudi)

Pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) memang masih satu tahun lebih

Harianjogja.com, SLEMAN—Pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) memang masih satu tahun lebih. Namun demikian sosialisasi kepada masyarakat dan ajakan agar tidak terlibat dalam politik uang serta kampanye hitam sudah mulai dilakukan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Sleman.

Advertisement

Anggota Panwaslu Sleman Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga, Karim Mustofa mengatakan pihaknya sangat mewaspadai adanya kampanye hitam berbau suku ras dan agama (sara).

Sebab hal tersebut dapat memicu konflik di masyarakat. “Bebas kampanye hitam serta SARA sengaja kami gaungkan, karena hal ini harus diwaspadai,” kata dia, Senin (12/3/2018).

Selain itu pihaknya juga melakukan kampanye tentang anti politik uang serta netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI dan Polri dalam Pemilu. Meskipun penyelanggaraan Pemilu masih satu tahun lebih, menurutnya hal itu perlu sosialisasikan kepada masyarakat sejak dini.

Advertisement

Salah satu upaya kampanye yang dilakukan oleh Panwaslu adalah dengan terjun langsung ke jalan. Mereka membagi-bagikan striker kepada setiap pengguna jalan.

Setidaknya ada 5.000 stiker yang dibagikan di 11 titik, seperti di Simpang Empat Denggung, Tajem, Pakem hingga Prambanan. Lokasi-lokasi tersebut sebagai dipilih karena cukup strategis dan sering dilalui warga.

Lanjutnya lagi kegiatan ini menjadi salah satu bagian dari sosialisasi Pemilu 2019. Setidaknya ada 17 jenis stiker yang dibagikan. Seperti anti politik yang, anti kampanye hitam, anti Sara hingga ajakan bagi para ASN, TNI dan Polri untuk tetap netral.

Advertisement

Salah satu pengguna jalan yang mendapatkan stiker adalah Purwani Utami. Salah satu ASN dari Badan Keuangan dan Aset Daerah Sleman ini mendukung kampanye tentang netralitas ASN. Karena sebagai ASN, pihaknya cukup sering dinilai membela pihak tertentu. “Netralitas itu harus. Nanti kita dikira membela pihak-pihak tertentu. Tapi tidak boleh golput,” kata dia.

Sementara itu salah seorang pengguna jalan lainnya, Suparjo menyambut baik kampanye yang dilakukan oleh Panwaslu. Dia berharap pada Pemilu mendatang tidak ada politik uang, sehingga dapat memunculkan pemimpin-pemimpin yang memiliki kualitas.

“Saya berharap agar dalam Pemilu tidak ada polik uang, agar rakyat memilih pemimpinnya sesuai hati nurani,” kata Suparjo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif