Jateng
Selasa, 13 Maret 2018 - 08:50 WIB

PELECEHAN SEKSUAL : Polisi Kumpulkan Data Pencabukan Siswi SD oleh Guru di Semarang

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pencabulan (JIBI/Solopos/beritajakarta.com)

Pelecehan seksual atau pencabulan siswi SD oleh gurunya masih diselidiki polisi Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG — Polrestabes Semarang menindaklanjuti laporan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan FO, seorang guru SD Karangayu 2 Kota Semarang, Jawa Tengah, terhadap anak didiknya.

Advertisement

Demi mencari konfirmasi atas aduan orang tua siswi tersebut, penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang, Senin (12/3/2018), mendatangi SD Karangayu 2 untuk mengumpulkan data atas laporan tersebut.

[Baca juga Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual, Guru SD Diadukan ke Polisi]

Kasubbag Humas Polrestabes Semarang Kompol Suwarna mengatakan kedatangan penyidik tersebut untuk mengklarifikasi laporan yang masuk. “Masih mengecek kebenaran korban sebagai siswi di sekolah itu, termasuk terlapor apakah juga guru di sana,” katanya.

Advertisement

Jika nantinya ditemukan unsur pidana dalam pengaduan itu, kata dia, maka selanjutnya akan dibuatkan laporan resmi untuk selanjutnya ditingkatkan ke penyidikan. Hingga saat ini, kata dia, baru satu pelapor yang mengadukan dugaan tindak pelecehan seksual itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bunyamin mengatakan guru kelas III yang dilaporkan ke polisi tersebut masih bekerja seperti biasa. Menurut dia, pihaknya telah membentuk tim untuk menelusuri kasus tersebut.

“Ada kabar soal itu, makanya tim datang untuk melakukan klarifikasi,” katanya.

Advertisement

Sebelumnya, Seorang guru SD Karangayu 2 Kota Semarang, Jawa Tengah, dilaporkan ke Polrestabes Semarang atas dugaan pelecehan seksual terhadap anak didiknya. Williem Frits Priano Bura, 36, orangtua CJB, 8, siswi yang diduga menjadi korban pelecehan seksual tersebut, Kamis (8/3/2018).

Dari pengakuan anaknya, kata dia, pelaku diduga melakukan pelecehan terhadap area kewanitaan CLB. Menurut dia, dugaan perbuatan asusila itu bermula ketika FO memanggil sejumlah siswi untuk masuk ke dalam kelas.

Guru tersebut kemudian mengunci ruang kelas dan meminta para siswa menanggalkan seragamnya. “Ada beberapa anak lain yang diduga juga jadi korban,” kata warga Kerobojan, Semarang Barat itu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif