Jogja
Selasa, 13 Maret 2018 - 00:20 WIB

Kulonprogo Kembangkan 2 Objek Wisata Berbasis Budaya

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sri Sultan HB X meninjau Taman Budaya Kulonprogo dalam acara soft opening, Senin (12/3/2018). (Beny Prasetya/ Harian Jogja)

Pemerintah Kabupaten Kulonprogo menawarkan dua titik kawasan wisata untuk dikembangkan menjadi Kawasan Wisata Berbasis Budaya

 
Harianjogja.com, KULONPROGO — Pemerintah Kabupaten Kulonprogo menawarkan dua titik kawasan wisata untuk dikembangkan menjadi Kawasan Wisata Berbasis Budaya di Kulonprogo.

Advertisement

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengungkapkan bahwa dirinya diminta Gubernur DIY, Sri Sultan HB X untuk menunjuk dua atau tiga lokasi untuk dikembangkan sebagai Kawasan Wisata Berbasis Budaya di Kulonprogo.

“Saat saya berada diminta untuk mepresentasikan pendidikan karakter di Kulonprogo saya diminta Sri Sultan untuk menunjuk dua atau tiga lokasi untuk dikembangkan menjadi Kawasan Wisata Berbasis Budaya,” ungkapnya, Senin (12/3/2018).

Dua kawasan yang Hasto inginkan untuk menjadi Kawasan Wisata Berbasis Budaya ialah Kiskendo-Sermo dan Perbukitan Suroloyo – Sendang Sono. Menurutnya dua kawasan tersebut telah masuk dalam  menjadi kawasan pengembangan  wisata tersebut.

Advertisement

“Dana  berasal dari Dana Keistimewaan dan kita tuangkan dalam master plan bahwa kawasan Kiskendo-Sermo dan Suroloyo sampai Sendangsono bakal menjadi kawasan,” katanya.

Untuk opsi ketiga, Hasto mengungkapkan bahwa lokasi eks Tambang Mangaan di Kliripan Hargorejo, Kokap juga menjadi opsi tambahan jika pembiayaan dalam pembangunan wisata berbasis budaya masih bisa didapatkan.

Tambang tersebut menurut Hasto juga berpotensi menjadi kawasan wisata berbasis budaya karena menyimpan benda cagar budaya dan budaya tambang di Kulonprogo.

Advertisement

“Jika ada masih ada dana atau bisa mendapatkan dana, maka saya mengusulkan Tambang Kliripan karena heritage seperti Gua Kiskendo,” katanya.

Menurutnya pengembangan kawasan tersebut tak hanya mengandalkan anggaran dari Dana Keistimewaan saja. Hasto juga sedang membuka kran investasi untuk pihak ketiga untuk membangun kawasan tersebut.

Seperti PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko  yang sedang berusaha membangun sebuah resor di Girimulyo, Hasto juga menginginkan pengembangan potensi wisata bisa dipercepat oleh pihak ketiga.

“Kerjasama bisa, tapi tidak dikuasai sepenuhnya asetnya, seperti di Suroloyo tidak boleh karena itu tempat ritual untuk Jumenengan Kasultanan Ngayogyakarto seusai berganti raja. Termasuk pembangunan resor TWC di Girimulyo yang saya minta untuk ke luar dari Suroloyo yang menjadi KSPN [Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Candi Borobudur,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif