Teknologi
Senin, 12 Maret 2018 - 07:00 WIB

NASA Ungkap Gambar Angin Topan di Permukaan Jupiter

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi badai di Jupiter. (Istimewa)

Badai ini terdiri dari campuran hidrogen cair dan helium yang berada di pusat dengan pancaran atmosfer.

Solopos.com, WASHINGTON – Baru-baru ini badan antariksa Amerika Serikat (NASA) mengungkap gambar baru permukaan Jupiter Gambar tersebut diambil oleh pesawat luar angkasa NASA, Juno.

Advertisement

Dilansir Mirror, Sabtu (10/3/2018), gambar menunjukkan massa angin topan yang berputar-putar mendominasi permukaan Jupiter. Badai ini terdiri dari campuran hidrogen cair dan helium yang berada di pusat dengan pancaran atmosfer yang luas dan sifat gravitasi yang eksotis.

Pesawat luar angkasa Juno telah mengorbit Jupiter sejak 2016. Pesawat tersebut memberi para peneliti informasi tentang apa yang disebut sebagai wawasan tentang dinamika dan struktur internal Jupiter.

Sampai kini, ilmuwan memiliki sedikit informasi tentang apa yang ada di bawah awan merah, cokelat, kuning, dan putih Jupiter.

Advertisement

Profesor Ilmu Pengetahuan Planet dari Weizmann Institute of Science, Yohai Kaspi mengatakan bahwa pesawat luar angkasa Juno memang dirancang unutk melihat di bawah awan Jupiter. Selain itu Yohai Kaspi memimpin sebagian penelitian tersebut dengan menggunakan pengukuran baru Jupiter tentang gravitasi.

Profesor Luciano Jess dari Sapienza University of Rome juga menyampaikan bahwa Jupiter adalah planet gas tanpa permukaan padat. Jadi peneliti hanya dapat mengumpulkan informasi dari orbit. Berbeda dengan planet berbatu seperti Bumi dan Mars yang komposisinya 99% hidrogen dan helium.

Data yang ditangkap dari pesawat luar angkasa Juno, jika masuk lebih dalam lagi di bawah permukaan, gas Jupiter menjadi terionisasi dan akhirnya berubah menjadi cairan metalik yang padat. Para ilmuwan mengatakan aliran Jupiter, yang terkait dengan garis-garis familier di permukaannya, terjun sekira 1.800 mil di bawah permukaan awan, dan interior dalamnya terdiri dari campuran hidrogen dan helium.

Advertisement

Pusat intinya yang terbuat dari batuan bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi diyakini mengandung cairan juga, tidak padat. Data dari Juno menunjukkan adanya asimetri kecil namun signifikan antara medan gravitasi belahan Bumi utara dan selatan Jupiter, di dorong oleh arus yang sangat besar. Semakin dalam alirannya mengalir, semakin banyak massa yang terkandung, memberikan efek yang kuat pada medan gravitasi Jupiter.

Sementara itu Jupiter merupakan planet kelima dari matahari, menguliti planet tata surya lainnya, yang berukuran sekira 89.000 mil dengan diameter di khatulistiwa, dibandingkan dengan diameter Bumi sekira 8.000 mil. Ini cukup besar sehingga 1.300 Bumi bisa muat di dalamnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif