Jogja
Senin, 12 Maret 2018 - 13:20 WIB

Kader PKDRT Jadi Ujung Tombak Kurangi Kasus KDRT

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana pertemuan kader PKDRT di aula kantor Dinas Tenaga Kerja Sleman, Senin (12/3/2018). (Harian Jogja/Abdul Hamid Razak)

Kader PKDRT rutin diberikan pembekalan agar mereka bisa lebih kompeten menjadi kader pendamping

Harianjogja.com, SLEMAN-Untuk meningkatkan kompetensi kader Pendamping Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT) dalam memberikan pendamingan dan pengamanan bagi korban KDRT, Pemkab Sleman selenggarakan temu kader PKDRT. Pertemuan itu diikuti kader dari 86 tingkat Desa dan 17 Kecamatan di aula kantor Dinas Tenaga Kerja Sleman, Senin (12/3/2018).

Advertisement

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian, Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Mafilindati Nuraini menjelaskan, kader PKDRT rutin diberikan pembekalan agar mereka bisa lebih kompeten menjadi kader pendamping. “Jadi kalau ada kasus bisa memberikan pengamanan pada korban, bisa pendampingan kalau perlu bisa diantar untuk melapor, kemudian memberikan edukasi kepada masyarakat promotif preventif untuk mecegah kasus kekerasan perempuan dan anak,” katanya.

Dalam kegiatan tersebut, seluruh kader mendapat pembekalan langsung dari psikolog. Tujuannya untuk memberikan peningkatan kompetensi dalam penanganan kasus kekerasan pada perempuan dan anak. Para kader juga diberi ruang untuk berbagi dan meningkatkan komunikasi dengan UPT P3AP2KB.

“Kegiatan ini juga untuk meningkatkan koordinasi antarkader dan pemetaan jalan keluar terhadap kendala yang dialami selama memberikan pendampingan dan pengamanan bagi para korban KDRT,” ujar Mafilindati.

Advertisement

Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun mengatakan, kegiatan tersebut merupakan momen strategis untuk memperkuat jejaring dan curah pendapat tentang berbagai solusi serta permasalahan yang dijumpai.

Mengingat, tindak kekerasan dalam rumah tangga sangat berkaitan erat dengan perilaku dan kejadian yang sangat mungkin ditemukan dan dihadapi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. “Kader PKDRT adalah ujung tombak untuk mencegah adanya kekerasan dalam rumah tangga. Upaya-upaya preventif maupun mendeteksi hingga penanganan korban kekerasan akan dilakukan oleh para kader,” ujar Muslimatun.

Dia berharap keberadaan Kader PKDRT dapat terus ditambah di setiap wilayah agar gerakan preventif KDRT dapat dilakukan secara lebih masif. “Kami berkomitmen untuk memberikan perlindungan dan penanganan terhadap korban KDRT baik yang dialami oleh perempuan maupun anak-anak,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif