Jogja
Jumat, 9 Maret 2018 - 20:40 WIB

Pemerintah Bantah Pelabuhan Tanjung Adikarto Mangkrak

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah anak sedang bermain di salah satu sisi tumpukan pemecah ombak di Pelabuhan Tanjung Adikarto, Desa Karangwuni, Kecamatan Wates, Jumat (9/3/2018).(Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Pembangunan pelabuhan terkendala pemecah gelombang.

Harianjogja.com, KULONPROGO–Kepala Sub Bagian Program Dinas Kelautan dan Perikanan DIY Sunardi menyatakan, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) tak menganggap Pelabuhan Tanjung Adikarto berada dalam kondisi mangkrak, melainkan memang belum jadi. Menurut dia, dinas masih menunggu dana untuk menyempurnakan penahan laju gelombang.

Advertisement

“Setelah komplet [tapi] tidak digunakan nah itu baru namanya mangkrak. Pertanyaannya kenapa sampai sekarang kok tidak kunjung disempurnakan?, itu kembali kepada pengambil kebijakan,” kata dia, saat mengunjungi Pelabuhan Tanjung Adikarto, Jumat (9/3/2018).

Ia menjelaskan, jajarannya masih menunggu penyempurnaan pemecah gelombang jika alokasi dana yang dibutuhkan untuk terpenuhi sejak awal, maka bisa dipastikan semua sudah selesai sejak lama. Kendati demikian, semuanya tetap harus mengukur kemampuan pemerintah dengan skala prioritas. “Intinya, kita menunggu penyempurnaan pemecah ombak, yang kebutuhannya telah melewati proses kajian dan review para ahli.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kulonprogo, Sudarna membenarkan, bahwa saat ini kendala penyelesaian pembangunan pelabuhan yang ada di Desa Karangwuni, Kecamatan Wates itu berupa belum adanya pemecah gelombang. Untuk sisi timur harus dibuat maju sekitar 170 meter, sehingga total 390 meter. Sedangkan untuk bagian barat harus ditambah lagi 120 meter, agar total di bagian tersebut menjadi 350 meter, karena saat ini baru ada 230 meter.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif