SOLOPOS.COM - Kolam Renang di Objek Wisata Batu Seribu, Sukoharjo, beberapa waktu lalu.(Dok/JIBI/Solopos)
Pemkab Sukoharjo mengalokasikan anggaran Rp2,5 miliar untuk objek wisata Batu Seribu.
Solopos.com, SUKOHARJO — Pemkab Sukoharjo menggelontorkan dana senilai Rp2,5 miliar untuk mengembangkan objek wisata Batu Seribu alias Baseng di Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, pada tahun ini.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sukoharjo telah membuat dan segera memaparkan detail engineering design (DED) perubahan objek wisata Batu Seribu itu kepada Bupati Wardoyo Wijaya. Sesuai rancangan awal, kolam renang yang sudah ada akan dirombak dan ditambah wisata outbond.
“Pekan depan diagendakan paparan [DED]. Fasilitas yang sudah ada akan dibenahi dan dilengkapi. Kolam renang yang sudah ada dirombak menjadi kolam renang besar dan di sekitarnya dibangun kolam renang untuk anak-anak,” jelas Kepala Dikbud Sukoharjo, Darno, Kamis (8/3/2018).
Mantan Kepala SMAN 1 Sukoharjo ini menyebutkan sumber air di objek wisata Batu Seribu cukup bagus karena berasal dari pegunungan. Namun, kendala yang dihadapi adalah akses menuju lokasi objek wisata itu. (Baca; Pemkab Sukoharjo Ajukan Rp2,5 Miliar ke Pemprov, Batu Seribu bakal Ditata)
“Kunci utama meramaikan objek wisata adalah akses jalan bisa dilalui minibus atau bus wisata. Saat ini jalan yang ada belum bisa memenuhi akses minibus sehingga perlu pembenahan dan segera disinergikan dengan dinas terkait. Prioritas utama di pembenahan fasilitas yang ada terlebih dahulu,” jelasnya.
Darno menegaskan minimal ada dua kolam renang yang bisa menjaring wisatawan anak dan dewasa. “Koordinasi dengan sekolah sudah dilakukan. Fasilitas outbond dibangun untuk melengkapi fasilitas yang sudah ada, termasuk wahana permainan anak karena anggaran tahun ini untuk rehab objek wisata tidak termasuk akses peningkatan jalan.”
Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, meminta Dikbud segera memaparkan DED sehingga kekurangannya bisa segera dibenahi. “Rehab objek wisata Batu Seribu diharapkan menarik minat masyarakat untuk berwisata. Naiknya kunjungan masyarakat otomatis akan meningkatkan kontribusi daerah dari retribusi.”