SOLOPOS.COM - Ilustrasi taksi online, (Whisnu Paksa/JIBI/Solopos)
Pesanan atau order taksi via aplikasi Uber meningkat menyusul aksi mogok massal driver Gocar di Soloraya.
Solopos.com, SOLO— Pengemudi taksi online yang memanfaatkan aplikasi Uber di Soloraya mendapat untung dari aksi mogok massal para pengemudi taksi Gocar. Order mereka meningkat setelah para pengemudi Gocar memutuskan offline sampai Minggu (11/3/2018).
Ketua Komunitas Pengemudi Uber Soloraya bernama ngUBER REJEKI TIMUR (NRT), Heavy Styana, mengatakan para pengemudi Uber mendapat oder lebih banyak saat pengemudi Gocar mogok beroperasi untuk memprotes kebijakan PT Gojek Indonesia mengubah target poin dan nominal bonus harian.
“Kebetulan saya lagi di Batam sejak Selasa [6/3/2018] kemarin sampai Jumat [9/3/2018] besok. Jadi tidak mengetahui kondisi di lapangan. Tapi menurut info dari rekan-rekan di lapangan, order Uber meningkat karena penumpang yang biasanya menggunakan aplikasi Gocar pada beralih ke Uber atau bahkan Grab,” kata Heavy saat dihubungi Solopos.com, Rabu (7/3/2018) malam.
Baca:
Heavy menjelaskan peningkatan order pengemudi Uber tidaklah siginfikan. Hal itu disebabkan banyak juga pengemudi Gocar yang juga merangkap memanfaatkan aplikasi Uber. Dengan demikian, para pengemudi Gocar bisa jadi tetap beroperasi melayani penumpang, namun memanfaatkan aplikasi Uber atau aplikasi pemesanan taksi online lainnya.
“Karena statusnya adalah mitra, pengemudi diperkenankan bergabung dengan lebih dari satu aplikasi,” jelas Heavy.
Sebagaimana diberitakan, para pengemudi taksi online Gocar di aplikasi Gojek berhenti beroperasi sebagai wujud protes terhadap kebijakan manajemen PT Gojek Indonesia menaikkan jumlah poin yang menjadi syarat memperoleh bonus harian. Mogok massal itu rencananya berlangsung lima hari atau sampai Minggu.