Soloraya
Kamis, 8 Maret 2018 - 18:35 WIB

PILGUB JATENG 2018 : Kades Dawung Sragen Dicecar 19 Pertanyaan soal Pencantuman Namanya di Timses Dirman-Ida

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Panwaslu Sragen Heru Cahyono (kanan) memeriksa Kades Dawung Aris Sudaryanto di Kantor Panwaslu Sragen, Rabu (7/3/2018). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Pilgub Jateng 2018, Kades Dawung, Sragen, Aris Sudaryanto, diperiksa Panwaslu terkait pencantuman namanya dalam Timses Dirman-Said.

Solopos.com, SRAGEN — Kepala Desa Dawung, Kecamatan Jenar, Sragen, Aris Sudaryanto, dipanggil Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Sragen lantaran namanya tercantum dalam daftar tim sukses calon gubernur-calon wakil gubernur Sudirman Said-Ida Fauziyah (Dirman-Ida).

Advertisement

Di sisi lain, Aris menyatakan sudah mengundurkan diri dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebelum mencalonkan diri dalam pemilihan kepala desa (pilkades) Dawung pada 2016 lalu. Kades Dawung itu dimintai keterangan oleh Ketua Panwaslu Sragen Heru Cahyono di ruang kerjanya, Rabu (7/3/2018) siang.

Ia harus menjawab 19 pertanyaan dalam waktu sekitar 30 menit. “Hari ini [kemarin], kami memang meminta klarifikasi terhadap Kades Dawung karena namanya terindikasi masuk dalam daftar tim sukses pasangan Dirman-Ida. Sesuai regulasi pemilu, seorang kades dilarang terlibat dalam aktivitas politik. Ya, tadi ada 19 pertanyaan yang saya ajukan,” ujar Heru saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu siang.

Baca:

Advertisement

Heru menjelaskan Panwaslu belum mengambil kesimpulan atas hasil klarifikasi itu. Dia akan berkoordinasi dengan anggota Tim Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu), terutama dari Polres Sragen. Heru menyampaikan kasus tersebut mengarah pada pelanggaran ketentuan pada Pasal 71 UU No. 10/2016.

“Kami akan mendalami dulu hasil klarifikasi ini. Kami punya waktu lima hari untuk memproses kasus tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Kades Dawung Aris Sudaryanto saat ditemui wartawan seusai klarifikasi mengaku pernah menjadi tim sukses pasangan Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Dedy Endriyatno pada pemilihan kepala daerah (pilkada) 2015 lalu. Kemudian, Aris mengundurkan diri dari PKS Sragen karena ikut seleksi pilkades Dawung pada 2016.

Advertisement

“Saat mencalonkan diri sebagai calon kades itu, saya sudah mundur dari PKS. Tetapi nama saya kok muncul di daftar tim sukses pasangan nomor urut 2. Saya sudah membuat pernyataan bahwa saya tidak pernah dihubungi tim sukses Dirman-Ida dan tidak mau menjadi tim sukses. Kalau klarifikasi dari partai, informasinya salah input nama karena Ketua DPC PKS Jenar juga bernama Aris, yakni Aris Budi Santosa,” jelasnya.

Terpisah, Ketua DPD PKS Sragen Idris Burhanudin menyatakan Aris Sudaryanto memang jauh sebelum Pilkades 2016 sudah mengundurkan diri dari PKS. Dia menjelaskan sebelumnya saat musyawarah cabang, Aris Sudaryanto terpilih menjadi ketua DPC Jenar. Hasil muscab itu dikirim ke DPW PKS Jateng.

“Setelah Mas Aris mengundurkan diri dari parpol karena maju pilkades, kami menunjuk penggantinya yang namanya kebetulan sama, yakni Aris dari Japoh. Tiba-tiba muncul daftar tim kampanye pilgub. Tim di tingkat DPW memasukan nama hasil Muscab itu jadi tim sukses padahal sudah mengundurkan diri. Kami juga tidak dimintai konfirmasi terlebih dulu,” ujarnya.

Idris menindaklanjuti dengan berkomunikasi dengan DPW PKS Jateng supaya nama Aris Sudaryanto dihilangkan dari daftar tim sukses dan diganti dengan nama Aris Budi Santosa yang juga Ketua DPC PKS Jenar. “Jadi Aris Sudaryanto itu tidak ada sangkut pautnya dengan pilgub,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif