SOLOPOS.COM - Puluhan orang mengikuti acara peringatan Hari Perempuan dan Hari Ginjal Sedunia di RSUD Kota Madiun, Kamis (8/3/2018). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)
Ada 83 pasien gagal ginjal yang secara rutin melakukan cuci darah di RSUD Kota Madiun.
Madiunpos.com, MADIUN — Jumlah penderita gagal ginjal di Kota Madiun cukup tinggi. Hingga kini ada sebanyak 83 pasien gagal ginjal yang melakukan cuci darah di RSUD Kota Madiun.
Dokter spesialis penyakit dalam RSUD Kota Madiun, Febri R. Ramlie, mengatakan untuk jumlah penderita gagal ginjal yang masuk ke RSUD Kota Madiun cukup banyak. Namun, dirinya tidak mengetahui secara pasti jumlah penderita gagal ginjal yang ada selama ini.
Sedangkan untuk penderita gagal ginjal yang melakukan cuci darah di RSUD Kota Madiun hingga kini ada 83 pasien. “Kalau yang cuci darah ada datanya. Kalau pasien yang menderita gagal ginjal lebih dari 83. Banyak jumlahnya,” jelas dia saat acara Peringatan Hari Perempuan dan Hari Ginjal Sedunia di rumah sakit pelat merah itu, Kamis (8/3/2018).
Febri menyampaikan pasien yang melakukan cuci darah yaitu dua kali sepekan.
Penyakit gagal ginjal, kata dia, terjadi karena ada beberapa penyebab di antaranya diabetes dan hipertensi. Setelah itu nantinya akan terjadi kerusakan pada ginjal dan fungsi ginjal terganggu.
Untuk menghindari penyakit gagal ginjal ini bisa dilakukan dengan cara menjauhi mengkonsumsi obat-obatan, jamu, atau suplemen yang cara peminumannya irasional.
“Penyebab gagal ginjal paling banyak yaitu karena darah tinggi,” jelas dia.
Wali Kota Madiun, Sugeng Rismiyanto, berharap penderita gagal ginjal di Kota Madiun bisa berkurang. Selain itu, masyarakat bisa mengantisipasi secara preventif.
“Kesehatan organ ginjal ini penting. Berpengaruh pada aktivitas seseorang. Selain itu juga bisa menimbulkan kematian secara dini,” kata Sugeng.