Jatim
Kamis, 8 Maret 2018 - 23:05 WIB

Ketinggian Air Bengawan Solo Bojonegoro Naik, BPBD Siap Hadapi Banjir

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Papan duga di tepi Bengawan Solo, wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. (JIBI/Solopos/Antara/Slamet Agus Sudarmojo)

Kenaikan air Sungai Bengawan Solo di hilir dipengaruhi hujan di hulu Jawa Tengah.

Madiunpos.com, BOJONEGORO — Kenaikan air Bengawan Solo di hilir dipengaruhi hujan di hulu Ngawi, juga hujan lokal sehari sebelumnya. Namun, pengaruh kenaikan air Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, tidak terlalu sifnifikan karena di hulu, Jawa Tengah, tidak terjadi banjir.

Advertisement

“Bengawan Solo di hulu Tengah tidak terjadi banjir, sehingga kenaikan air Bengawan Solo di hilir pengaruh terbesar dari pasokan air Bengawan Madiun Ndungus, Ngawi, yang sempat masuk siaga,” kata Petugas Posko Unit Pelaksanan Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Indro, Kamis (8/3/2018).

Sesuai data di UPT Bengawan Solo, ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro merangkak naik menjadi 12,64 meter, Kamis pukul 18.00 WIB. “Ketinggian air di taman Bengawan Solo (TBS) masih naik. Ya semoga saja tidak masuk siaga banjir. (siaga I-13.00 meter),” ucap Indro.

Begitu pula, ketinggian air Bengawan Solo di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, dalam waktu bersamaan mencapai 26,02 meter.

Advertisement

Di hilirnya Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, semuanya di Lamongan, masing-masing 6,84 meter, 4,65 meter (siaga I-hijau), 3,64 meter (siaga I-hijau) dan 1,66 meter (siaga I-hijau).

Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro MZ. Budi Mulyono menambahkan hujan deras yang terjadi sehari lalu mengakibatkan banjir bandang yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Gondang dan Sekar.

“Banjir bandang merendam sejumlah pemukiman warga, tetapi tidak menimbulkan kerugian, sebab banjirnya tidak besar,” ujarnya.

Advertisement

Ia menambahkan BPBD tetap bersiaga dalam menghadapi ancaman banjir luapan Bengawan Solo, juga banjir bandang, sebab curah hujan tertinggi Maret bisa mencapai 401 milimeter.

“Curah hujan Maret masih tinggi berpeluang menimbulkan bencana banjir dan tanah longsor,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif