Jatim
Rabu, 7 Maret 2018 - 05:05 WIB

Pemkot Madiun Tahun Ini Gelontorkan Rp12 Miliar untuk Pelaku UKM

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bantuan (Dok/JIBI/Solopos)

Pemerintah Kota Madiun menggelontorkan uang senilai Rp18 miliar untuk membantu pelaku usaha kecil menengah.

Madiunpos.com, MADIUN — Pemerintah Kota Madiun menggelontorkan dana Rp12 miliar untuk permodalan usaha kecil menengah pada tahun 2018. Pengusaha kecil maupun menengah bisa mendapatkan permodalan itu untuk mengembangkan usahanya.

Advertisement

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Madiun, Suyoto, mengatakan tahun 2018 ini Pemkot Madiun menyediakan anggaran permodalan Rp12 miliar di bank pasar. Permodalan ini bisa diakses seluruh pengusaha di Kota Madiun dengan bunga 6% selama satu tahun.

“Bagi industri kecil atau usaha kecil menengah kalau kesulitan permodalan bisa mengajukan modal di bank pasar,” kata Suyoto saat diwawancarai Madiunpos.com, Selasa (6/3/2018).

Dia menuturkan setiap pengusaha kecil menengah yang akan mengajukan bantuan permodalan bisa mendapatkan modal hingga Rp75 juta. Batas pinjaman tahun ini naik dibandingkan batas pinjaman tahun lalu yang hanya maksimal Rp50 juta.

Advertisement

Mengenai bantuan pemasaran, kata dia, saat ini Pemkot Madiun hanya memiliki program mengikutkan hasil UKM dan IKM untuk ikut pameran produk secara regional maupun nasional. Sedangkan untuk program pemasaran berkelanjutan, Suyoto mengaku belum ada program terkait hal itu.

“Kami juga mendukung untuk pemasaran secara online. Kami berencana melakukan pelatihan pemasaran online tahun ini,” jelas dia. (baca: Berkreasi dengan Stik Bambu, Pria Madiun Hadapi kendala Ini)

Lebih lanjut, pemerintah juga menyediakan fasilitan pelatihan bagi warga dan pelaku UKM dan IKM. Dia mencontohkan beberapa waktu lalu mengirim perwakilan ke Yogyakarta untuk dilatih membatik dan membuat warna alam.

Advertisement

Seorang pengrajin stik bambu di Kota Madiun, Singgih Hermawan, 35, mengaku kesulitan permodalan untuk mengembangkan usahanya di bidang kerajinan stik bambu. Selama ini, dirinya hanya mengandalkan uang pribadi yang jumlahnya tidak seberapa. Padahal, untuk pengembangan usahanya dibutuhkan modal cukup banyak.

“Selama ini belum mendapatkan bantuan permodalan dari pemerintah. Selain bantuan modal, saya juga butuh bantuan pemasaran untuk memasarkan barang-barang yang saya produksi,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif