Soloraya
Selasa, 6 Maret 2018 - 09:35 WIB

KULINER SUKOHARJO : Warung Ini Tawarkan Bakso Unik Berwarna Hitam, Mau?

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bakso hitam di Warung Sosmed Sukoharjo. (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Warung bakso Sosmed di Sukoharjo menawarkan bakso yang unik karena berwarna hitam.

Solopos.com, SUKOHARJO — Empat meja kayu berjejer rapi di rumah toko (ruko) di pinggir Jl. Veteran tepatnya di sekitar Simpang Empat Carikan, Sukoharjo. Terdapat gerobak yang berisi mi, bakso, serta tahu. Asap mengepul saat tutup panci dibuka. Seketika aroma sedap langsung menguar.

Advertisement

Saat siang hari, warung bakso Sosmed itu selalu dijubeli pengunjung yang ingin menikmati kelezatan bakso hitam. Olahan daging sapi berbentuk bola itu berbeda dengan bakso di warung lainnya. Bakso itu berwarna hitam legam.

“Saya kewalahan saat melayani pembeli yang membeludak. Mereka penasaran dengan bakso hitam yang belum pernah dijumpai di Sukoharjo,” kata pemilik warung bakso Sosmed, Putra Raharja, saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (5/3/2018).

Advertisement

“Saya kewalahan saat melayani pembeli yang membeludak. Mereka penasaran dengan bakso hitam yang belum pernah dijumpai di Sukoharjo,” kata pemilik warung bakso Sosmed, Putra Raharja, saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (5/3/2018).

Bakso hitam itu dibuat dari campuran daging sapi dan arang bambu Jepang atau charcoal bamboo. Arang bambu Jepang mengandung zat karbon yang memiliki khasiat kesehatan untuk tubuh manusia yakni detoksifikasi.

Bakso hitam di Warung Sosmed Sukoharjo. (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Advertisement

“Proses pembuatan bakso hitam tak berbeda jauh dibanding bakso biasa. Perbedaannya terletak pada rasa yang lebih kenyal dan memiliki manfaat bagi tubuh apabila dikonsumsi,” ujar dia.

Warga Kelurahan Banmati, Kecamatan Sukoharjo, ini belajar membuat bakso hitam saat merantau di Padang, Sumatra Barat, pada 2016. Kala itu, ia membuka warung bakso di tanah perantauan dengan berinovasi membuat bakso hitam secara autodidak.

Putra lantas memilih pulang ke kampung halaman pada awal Januari 2018. Dia membuka warung bakso hitam di Kabupaten Jamu. “Rata-rata ada 200 porsi-250 porsi bakso hitam yang dijual setiap hari. Harga bakso hitam Rp12.000 per porsi. Omzet penjualan sehari mencapai Rp2,5 juta,” papar dia.

Advertisement

Menariknya, setiap pembeli mendapatkan satu kupon undian berhadiah kuota data 30 GB. Mereka diminta mengisi identitas diri dan memasukkan kupon undian ke dalam kotak. Doorprize itu diundi setiap bulan untuk menarik konsumen di Kabupaten Jamu.

Sementara itu, seorang pembeli bakso hitam asal Desa Toriyo, Kecamatan Bendosari, Anika, mengaku penasaran ingin menikmati kuliner bakso hitam. Anika baru kali pertama mencicipi gurihnya bakso hitam.

Dia berencana mengajak keluarganya untuk berkumpul sembari menikmati bakso hitam. “Rasanya gurih hanya lebih kenyal. Sama enaknya dibanding bakso biasa kok,” kata dia.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif