Jogja
Senin, 5 Maret 2018 - 14:40 WIB

Duh...Kios di Terminal Bantul Ini Malah Dijadikan Tempat Tinggal

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Terminal Palbapang kini hanya menjadi tempat pemberhentian bus malam tujuan Jakarta, Minggu (4/3/2018). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Dishub bakal tata kios Terminal Palbapang.

Harianjogja.com, BANTUL–Dinas Perhubungan Bantul tahun ini akan mendata dan menata kios yang ada di Terminal Palbapang. Termasuk sejumlah kios yang kini banyak digunakan sebagai tempat tinggal daripada untuk kegiatan usaha.

Advertisement

Kepala Dinas Perhubungan Bantul Aris Suharianta menjelaskan pengelolaan kios tersebut tahun ini dilimpahkan ke lembaga Dishub dari sebelumnya ditangani Dinas Perdagangan. Karena itu, tahun ini akan fokus pada penataan kios tersebut dan mengembalikan fungsinya sebagaimana mestinya sebagai penunjang operasional terminal.

Ia mengatakan ada sekitar 24 kios yang ada di dalam terminal. Selama ini, beberapa di antaranya disalahfungsikan menjadi tempat tinggal meskipun seharusnya dijadikan lokasi usaha. “Banyak yang malah dijadikan tempat tinggal, nanti akan kita panggil [penghuni kios] dan data,” terangnya pada Minggu (4/3/2018). Kios tersebut harus dikembalikan ke fungsinya dan komoditas perdagangan yang menyesuaikan dengan aktivitas di terminal.

Kegiatan usaha yang dimaksud misalnya agen tiket bus dan toko kelontong. Terkait kios tersebut dijadikan tempat tinggal, ia menilai hal itu bisa diperbolehkan dengan catatan orang tersebut memiliki usaha di terminal. Namun, jika sepenuhnya hanya menjadi tempat tinggal maka Pemkab Bantul akan melarang kios tersebut dijadikan tempat tinggal.

Advertisement

Selain itu, terminal yang berlokasi di Jl. Srandakan ini kini juga semakin sepi didatangi bus. Aris mengatakan ini dikarenakan angkutan umum saat ini memang sangat terbatas jumlahnya. Ia menyebut hanya sekitar delapan bus yang masuk ke terminal tersebut setiap harinya. Kini, lebih banyak bus malam tujuan Jakarta yang berhenti di terminal itu untuk menaikkan penumpang.

Pantauan Harianjogja.com di lapangan, hanya sekitar lima kios yang masih beroperasi penuh di Terminal Palbapang. Itupun kios tersebut minim pembeli yang umumnya datang ketika jelang keberangkatan bus-bus menuju Jakarta. Beberapa bangunan kios malah sudah tak lagi beroperasi meskipun tampak ditinggali oleh penghuninya. Namun, ada pula bangunan yang sekadar dijadikan tempat meletakkan etalase kaca meski minim barang dagangan di bagian depan kios tersebut.

Sri, salah satu pemilik kios di Terminal Palbapang mengatakan jumlah pembeli menurun tajam seiring semakin sepinya pengunjung terminal. “Sudah 20 tahun tapi begini-begini saja, tambah sepi malah,” katanya. Untuk menyambung hidup, ia membuka usaha tambal ban di bagian depan warungnya saat ini. Ia mengakui memang ada sejumlah kios yang sekadar dijadikan tempat tinggal. Bahkan, beberapa di antaranya ada penghuni kios yang berjualan makanan di luar terminal namun mempersiapkan barang dagangan di kios yang dihuni tersebut.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif