Jogja
Jumat, 2 Maret 2018 - 19:55 WIB

Cuaca di Jogja Panas, Ini Penjelasan BMKG DIY

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Cuaca cerah di Jogja saat libur panjang Imlek, Sabtu (17/2/2018). (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY memperingatkan potensi bencana

Harianjogja.com, JOGJA– Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY memperingatkan potensi bencana angin, hujan dan petir selama proses peralihan musim Maret ini.

Advertisement

Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Jogja Djoko Budiyono menjelaskan musim kemarau di wilayah DIY baru dimulai April mendatang. Panas yang terjadi saat ini dikarenakan posisi matahari masih dekat dengan wilayah Jawa.

“Kondisi menjadi penyebab panas di pagi sampai siang hari. Bahkan malam hari,” katanya, Jumat (2/3/2018).

Kondisi ini juga berdampak pada pertumbuhan awan-awan konvektif jenis cumulonimbus (CB) sehingga perlu diwaspadai hujan akibat awan ini.

Advertisement

“Khususnya di Jogja bagian utara seperti Sleman akan banyak terbentuk awan CB terutama sejak siang hingga menjelang sore,” jelasnya.

Beberapa wilayah yang berpotensi terjadi hujan sedang – lebat disertai petir dan angin kencang di Sleman utara (Turi, Pakem, Cangkringan), dan sebagian lainnya di wilayah Tempel, Seyegan, Mlati, Sleman, Ngaglik, Ngemplak.

“Maret ini masih masuk kategori musim hujan. Hujan bulanan di Maret berkisar antara 150-300 mm perbulan, turun dibandingkan Februari antara 300-400 mm perbulan,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif