Soloraya
Jumat, 2 Maret 2018 - 20:05 WIB

BENCANA WONOGIRI : Lokasi Baru Tanah Bergerak di Jagir Purwantoro Rawan Longsor

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas mengecek kondisi tanah bergerak di Jagir, Sumber, Purwantoro, Wonogiri, Jumat (2/3/2018). (Istimewa/BPBD Wonogiri)

Lokasi tanah bergerak kembali ditemukan di Jagir Purwantoro.

Solopos.com, WONOGIRI — Lokasi baru tanah bergerak ditemukan di Dusun Jagir RT 001/RW 001, Sumber, Purwantoro, Kamis (1/3/2018). Tanah di lokasi tersebut turun sedalam lebih kurang 30 cm dengan lebar celah 10 cm hingga 35 cm sepanjang 50 meter.

Advertisement

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, kepada wartawan, Jumat (2/3/2018), menyampaikan tanah berpotensi longsor dan mengancam tiga unit rumah yang dihuni 13 orang. Rumah itu milik Giyono, 50. dihuni lima orang; Sarijo, 70, ditempati lima orang; dan Katno, 47, dihuni tiga orang.

Menurut Bambang, kondisi tersebut membahayakan jiwa penduduk yang terancam terdampak. Oleh karena itu dia meminta warga mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk menghindari kejadian tak diinginkan.

“Kami bersama warga dan berbagai pihak tadi [Jumat] bergotong royong menutup rekahan agar air tidak masuk. Langkah itu untuk memperlambat pergerakan tanah. Pohon-pohon besar yang ada lokasi tanah bergerak kami kurang juga untuk mengurangi beban tanah,” kata Bambang.

Advertisement

Langkah lainnya mengalihkan aliran air yang menuju rekahan. Hal itu perlu dilakukan agar air tak masuk ke dalam celah tanah. Air di dalam tanah membuat tanah berlumpur. Akibatnya daya ikat tanah berkurang, sehingga membuat tanah meluncur.

Selain Jagir, di Sumber terdapat lokasi sangat rawan longsor lainnya, yakni di Dusun Galih dan Duren. Tanah bergerak di Galih ditemukan sejak Februari lalu. Tanah bergerak di Galih mengakibatkan 14 unit rumah warga rusak dan mengancam 16 unit rumah lainnya.

Tanah bergerak di Duren merusak rumah dan lahan milik lima keluarga dan mengancam properti milik tujuh keluarga lainnya. Sebanyak 75 warga dari 27 keluarga yang terdiri atas anak bawah usia lima tahun (balita), anak SD, orang lanjut usia (lansia), difabel, dan ibu hamil mengungsi terutama saat malam.

Advertisement

“Di Kajuman [Desa Kepuhsari, Manyaran] juga ada ditemukan lokasi tanah bergerak baru,” kata Bambang. Namun, dia belum dapat menyampaikan data lebih rinci terkait tanah bergerak di Kajuman karena sedang tak memegang data.

Selain di lokasi tersebut, sejak awal tahun ini ditemukan lokasi tanah bergerak di Joho, Gedawung, Kismantoro dan di Damon, Hargorejo, Tirtomoyo.

Camat Kismantoro, Joko Purwidyatmo, menginformasikan warga terdampak tanah bergerak dan terancam longsor di Gedawung masih mengungsi.

Camat Tirtomoyo, Kuswarno, menyampaikan hal sama, warga terdampak tanah bergerak di Hargorejo mengungsi. Menurut dia kebutuhan logistik masih terpenuhi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif