Soloraya
Kamis, 1 Maret 2018 - 18:35 WIB

PASAR TRADISIONAL WONOGIRI : Kanopi Kios Pasar Wonokarto Ambrol karena Beban Terlalu Berat

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kanopi kios Pasar Wonokarto, Wonogiri, ambrol, Kamis (1/3/2018). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Kanopi kios Pasar Wonokarto, Wonogiri, ambrol diduga karena tak kuat menahan beban yang terlampau berat.

Solopos.com, WONOGIRI — Kanopi kios Pasar Wonokarto, Wonogiri, sepanjang lebih kurang 18 meter ambrol, Kamis (1/3/2018) dini hari. Penyebabnya diduga karena kanopi tak kuat menahan beban berlebih.

Advertisement

Tak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa itu karena saat kejadian tidak ada orang di lokasi. Pantauan Solopos.com di lokasi, Kamis siang, kanopi yang ambrol berada di kios bagian depan pasar sisi selatan.

Petugas telah menyingkirkan kanopi yang ambrol tersebut. Di lokasi hanya tinggal kanopi bagian tengah pasar yang belum runtuh tetapi struktur rangkanya rusak. Kanopi kios sisi utara sepanjang lebih kurang 15 meter masih utuh.

Advertisement

Petugas telah menyingkirkan kanopi yang ambrol tersebut. Di lokasi hanya tinggal kanopi bagian tengah pasar yang belum runtuh tetapi struktur rangkanya rusak. Kanopi kios sisi utara sepanjang lebih kurang 15 meter masih utuh.

Penghuni kios memberi dua tiang penyangga agar tidak runtuh seperti kanopi sisi selatan. Sebelumnya kanopi dengan struktur baja ringan dan atap galvalum di kedua sisi itu dipasang di tembok kios yang diperkuat dengan baut dan sekrup tanpa diberi tiang penyangga.

Sejumlah baut kanopi sisi utara sudah mencuat. Kios pasar tersebut terakhir direhab pada 2016 dengan anggaran lebih dari Rp800 juta.

Advertisement

Berdasar kajian teknis, kanopi tersebut kuat menahan beban meski tanpa diberi tiang penyangga. Dua bulan terakhir pedagang menambah struktur kanopi selebar 1 meter. Hal itu membuat beban bertambah besar. Akibatnya kanopi runtuh lantaran tak kuat menahan beban yang berlebih.

“Pedagang memberitahukan pamasangan kanopi tambahan itu hanya kepada petugas kami di lapangan. Tapi pemberitahuan tak sampai kepada kami, jadi kami tak tahu kanopi itu diberi tambahan,” kata Guruh.

Dia berharap kejadian tersebut dapat menjadi pelajaran untuk semua pedagang. Jika ingin menambah struktur bangunan harus memberi tahu dinas untuk selanjutnya dilakukan kajian teknis. Guruh menjelaskan penambahan struktur bangunan harus berdasar kajian teknis.

Advertisement

“Nanti kami pasang lagi kanopinya, termasuk kanopi tambahannya. Kanopi akan diberi tiang penyangga biar lebih kuat,” imbuh Guruh.

Ketua Paguyuban Pedagang Wonokarto, Narjo, 49, membenarkan ada penambahan bangunan kanopi selebar 1 meter dua bulan lalu. Kanopi ditambah agar kios tak lagi terkena tempias air hujan. Oleh karena itu penghuni 11 kios sepakat memasang tambahan kanopi dengan cara iuran.

Tiap penghuni kios iuran Rp600.000. Besaran iuran disesuaikan harga kanopi. Kanopi sepanjang 1 meter dan lebar 1 meter senilai Rp200.000. Masing-masing kios sepanjang 3 meter.

Advertisement

“Dulu kami sudah minta izin kepada Lurah Pasar dan dipersilakan. Tukang kanopi pun bilang kalau kanopi yang sudah ada itu diberi tambahan, kanopi tetap kuat. Kami manut saja karena kami kan enggak tahu soal itu,” kata tukang potong rambut itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif