News
Kamis, 1 Maret 2018 - 16:34 WIB

Muslim Cyber Army Diciduk, Fadli Zon Khawatirkan Ini

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Fadli Zon bertemu Rizieq Shihab di Mekkah. (Twitter@fadlizon)

Fadli Zon khawatir polisi hanya menyisir kelompok tertentu terkait penangkapan Muslim Cyber Army (MCA).

Solopos.com, JAKARTA — Penangkapan anggota Muslim Cyber Army (MCA) justru disesalkan oleh politkus Gerindra Fadli Zon. Anggota kelompok MCA ditangkap karena diduga sering kali menyebarkan berita palsu mengenai kebangkitan PKI, isu penculikan ulama, serta penyerangan nama baik presiden, pemerintah, dan sejumlah tokoh nasional.

Advertisement

Dilansir Suara.com, Wakil Ketua Umum Gerindra itu meminta kepolisian membuktikan benar dan tidaknya sejumlah penggagas dan penggerak MCA melakukan penyebaran berita bohong atau hoax. Dia khawatir penangkapan MCA justru mematikan demokrasi. Fadli mengatakan, polisi harus betul-betul memastikan hal yang dituduhkan ke MCA itu.

“Kita kan belum tahu. Dari beberapa kejadian, yuridisprudensi, kan ada tuduhan itu dulu, seperti penyebar hoax, bahkan ada kan Serachen. Tapi ternyata tidak terbukti gitu lho,” kata Fadli di DPR, Jakarta, Kamis (1/3/2018). Baca juga: Anggota MCA Mencapai 102.064 Orang Plus 20 Admin.

“Nah, ini yang disisir adalah selalu pihak yang dianggap menantang pemerintah. Sementara kalau yang dijelek-jelekkan dari pihak yang non pemerintah atau pihak oposisi itu tidak difollow up sampai sekarang,” katanya. Baca juga: Polisi Telusuri Penyuplai Dana Muslim Cyber Army (MCA).

Advertisement

Dia menuding di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, polisi banyak melakukan penangkapan ke kelompok yang berselimut agama tertentu. “Sekarang bisa di lihat oleh para politisi, oleh masyarakat juga, kenapa yang disasar itu hanya kelompok muslim. Seolah-olah kelompok muslim ini yang selalu jahat gitu lho,” kata Fadli.

Namun, penangkapan anggota MCA bukan tanpa bukti. Diberitakan Solopos.com sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Pol Fadhil Imran, mengemukakan grup tersebut selama ini telah mengunggah berbagai isu provokatif tentang penyerangan terhadap ulama, kebangkitan PKI dan sejumlah isu berbau SARA. Menurutnya, tujuan berbagai isu itu diposting oleh member dan admin adalah untuk memprovokasi publik di media sosial.

“Contoh postingan yang paling banyak meresahkan masyarakat adalah soal penculikan ulam?a di grup itu. Mereka rutin memposting penghinaan dan pencemaran nama baik terhadap Presiden Jokowi, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, pejabat pemerintah dan anggota DPR,?” tutur Fadhil, Rabu (28/2/2018). Baca juga: 5 Anggota Moslem Cyber Army (MCA) Jadi Tersangka.

Advertisement

Dia menjelaskan polisi juga berhasil mendeteksi grup kecil bernama Sniper Army Team yang para pelakunya sekitar enam orang telah diringkus oleh polisi. Menurutnya, grup kecil tersebut berada di bawah grup MCA dan memiliki anggota yang lebih sedikit yaitu sekitar 177 anggota dan bertugas untuk melakukan report terhadap akun lawan agar akun lawan diblokir oleh media sosial sehingga tidak bisa diakses lagi.

“Kalau kelompok Sniper Army ini bertugas untuk menyerang akun lawan melalui report agar akun lawannya itu diblokir oleh media sosial. Enam orang admin grup ini sudah kami ringkus,” katanya. Baca juga: Polisi Buru Moslem Cyber Army (MCA) ke Luar Negeri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif