Jogja
Kamis, 1 Maret 2018 - 21:20 WIB

Februari 2018, Jogja Alami Deflasi 0,05%

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo BPS (google.img)

Andil terbesar yang memicu terjadinya inflasi adalah komoditas bawang putih

Harianjogja.com, JOGJA-Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mengumumkan Jogja mengalami deflasi sebesar 0,05% pada Februari 2018.

Advertisement

Dalam Berita Resmi Statistik (BRS) yang diterima Harianjogja.com, Kamis (1/3/2018), Kepala BPS DIY JB Priyono mengungkapkan, kondisi tersebut disebabkan naiknya indeks harga konsumen kelompok bahan makanan naik sebesar 0,43%;kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naiksebesar 0,14%.

Adapun kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,10%; kelompok sandang naik 0,32%; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,01%; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan turun sebesar 1,17%; sedangkan kelompok kesehatan relatif sama dibanding bulan sebelumnya.

Dari 82 kota yang dihitung angka inflasinya, 55 Kota IHK mengalami infl asi, dan 27 Kota IHK mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Jayapura sebesar 1,05% diikuti Kota Merauke dan Ambon masing­masing sebesar 0,90% dan 0,67%, sedangkan infl asi terendah terjadi di Kota Palangkaraya 0,04%.

Advertisement

Laju inflasi kalender 2018 (Desember 2017 terhadap Februari 2018) sebesar 0,51% dan laju inflasi (Februari 2018 terhadap Februari 2017) sebesar 3,08%. “Andil terbesar yang memicu terjadinya inflasi adalah komoditas bawang putih, naik sebesar 31,98 persen,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif