Soloraya
Rabu, 28 Februari 2018 - 08:35 WIB

Sepekan Dibuka, Posko Kesehatan Didatangi 80 Warga Terdampak Limbah PT RUM Sukoharjo

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, saat sidak di Balai Desa Gupit, Nguter, Sukoharjo, Selasa (27/2/2018). (Istimewa/Warga Nguter Tono)

Sedikitnya 80 warga terdampak PT RUM Sukoharjo mendatangi posko kesehatan sejak dibuka sepekan lalu.

Solopos.com, SUKOHARJO — Sedikitnya 80 warga memeriksakan kesehatan di posko yang dibuka khusus untuk warga terdampak bau limbah PT Rayon Utama Makmur (RUM) di Kecamatan Nguter, Sukoharjo, sejak 20 Februari lalu.

Advertisement

Hal itu terungkap saat Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, bersama jajaran eksekutif Setda Sukoharjo dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo mengadakan inspeksi mendadak (sidak) ke lima posko kesehatan di Kecamatan Nguter, Selasa (27/2/2018). Lima posko itu masing-masing di Balai Desa Gupit, Balai Desa Pengkol, Balai Desa Serut, Balai Desa Plesan, dan Balai Desa Kedungwinong.

Dari sidak itu, Bupati mendapatkan laporan dari tim medis sejauh ini sudah ada 80 orang datang memeriksakan kesehatan mereka. Mereka telah ditangani tim medis yang berjaga di masing-masing posko.

“Keterangan tim medis di posko kesehatan, keluhan warga yang memeriksakan diri rata-rata mual, pusing, dan gangguan pernapasan. Warga yang datang ke posko pelayanan sudah mendapatkan pemeriksaan dan obat gratis,” ujar Wardoyo kepada wartawan.

Advertisement

Baca:

Namun, Wardoyo menambahkan penyebab sakit warga belum bisa dipastikan apakah akibat dampak limbah PT RUM atau sebab lain karena butuh penelitian mendalam. “Warga sakit sudah ditangani dan pembiayaan ditanggung Pemkab Sukoharjo. Posko kesehatan akan ada selama dibutuhkan masyarakat. Saya akan pantau terus.”

Wardoyo juga meminta instansi terkait seperti DKK dan RSUD Ir. Soekarno ikut memantau. Menurutnya, layanan kesehatan tidak hanya sebatas rawat jalan tetapi juga rawat inap. “Apabila ditemukan warga menderita sakit berat dan harus rawat inap ya dirawat dengan pembiayaan ditanggung pemerintah,” jelasnya.

Advertisement

Kepala DKK Sukoharjo, Nasruddin, menambahkan 80 warga itu datang sejak posko kesehatan dibuka 20 Februari lalu. “Yang mengeluhkan mual dan pusing ada 30-an orang sisanya mengeluhkan pegal, gatal, dan sakit kepala. Awalnya posko kesehatan didirikan di empat balai desa, yakni Gupit, Plesan, Pengkol, dan Kedungwinong. Tambahan satu posko di Balai Desa Serut karena kebutuhan masyarakat,” katanya.

Dia menyatakan posko kesehatan dibuka selama masyarakat membutuhkan. Sebelumnya, Kepala Desa Gupit, Bibit Riyanto, mengatakan posko kesehatan dibuka sejak 20 Februari hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Menurutnya, keberadaan posko dimanfaatkan oleh warganya. “Kami hanya memfasilitasi tempat. Petugas dan obat-obatan dari Puskesmas Nguter. Sejak kemarin [Selasa] banyak warga berdatangan memeriksakan kesehatannya. Posko dibuka sejak pukl 08.00 WIB hingga 20.00 WIB,” katanya.

Bibit mengatakan bau yang diduga dari PT RUM sampai di kantor desanya. Petugas jaga posko dibagi dua sif yakni pukul 08.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB kemudian berganti petugas hingga pukul 20.00 WIB.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif