Jogja
Rabu, 28 Februari 2018 - 18:20 WIB

Angkringan Bantuan Pemkab Ludes Terbakar, Diduga Sengaja Dibakar Orang

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi terakhir sisa pembakaran angkringan di Dusun Punukan, Kelurahan Wates, Rabu (28/2/2018). (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Sebuah warung angkringan di Jalan Tunjungan No 9, Dusun Punukan, Kelurahan Wates, Wates ludes dibakar orang

 

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO — Sebuah warung angkringan di Jalan Tunjungan No 9, Dusun Punukan, Kelurahan Wates, Wates ludes dibakar orang. Kejadian yang terjadi atas warung angkringan bantuan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kulonprogo itu terjadi sekitar pukul 04.00, Rabu (28/22/2018) pagi.

Pemilik angkringan Dwi Nursetyanto, 44, warga Punukan, Wates, Wates mengaku bahwa dirinya pertama kali mengetahui kejadian tersebut dari seorang temannya bernama Tugino yang akan pergi berkerja. Namun di saat melewati warung angkringannya, Tugino mendapati warungnya tengah dilalap si jago merah.

“Sekitar subuh, teman saya ini balik ke rumah saya kemudian memanggil saya,” jelasnya.

Advertisement

Saat berada di lokasi, Dwi menyaksikan warung angkringannya tengah terbakar. Dirinya yang datang bersama anak laki-lakinya yang membawa ember langsung mengambil air dari sungai yang terletak di samping lokasi warungnya.

“Langsung saya padamkan dengan ember, tetapi keburu habis dulu. Dari piring, gelas, terpal, semua ludes. Tinggal kursi panjang masih sisa itu,” katanya.

Dwi yakin betul bahwa penyebab kebakaran tersebut ialah ulah orang tidak bertanggungjawab. Alasan lain seperti hubungan arus pendek hingga kebakaran akibat bara api tidak mungkin terjadi. Pasalnya warung miliknya itu tidak memiliki penerangan dan kompor.

Advertisement

“Semua masakan dan minuman di buat di rumah, terus saya bukanya siang dari pukul 09.30 hingga 17.00, jadi tidak pernah membutuhkan lampu dan kompor,” jelasnya.

Saat ditanya adakah ancaman dari orang lain kepada dirinya, Dwi mengaku tidak ada ancaman atau hal lain yang mengganggu dirinya akhir-akhir ini. Menurutnya tidak ada sama sekali lawan atau orang yang berselisih paham dengannya.

“Tidak ada ancaman, baik-baik saja. Perlakuan saya dengan pelanggaan juga baik,” jelasnya.

Akibat kejadian tersebut, Dwi mengaku mengalami kerugian sebesar Rp7,5 juta. Selain itu dirinya juga tidak bisa bekerja lagi, karena warung angkringan bantuan Disnakertrans Kulonprogo itu sudah tidak bisa dipakai lagi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif