Jogja
Selasa, 27 Februari 2018 - 14:20 WIB

Lip Service di RSUD Wates Belum Bagus

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana apel Hari Bakti Ke-35 RSUD Wates, di halaman RSUD Wates, Senin (26/2/2018). (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo menilai Rumah Sakit Umum Daerah Wates (RSUD Wates) harus meningkatkan pelayanan lip service

 

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO-Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo menilai Rumah Sakit Umum Daerah Wates (RSUD Wates) harus meningkatkan pelayanan lip service yang mereka miliki.

Menurut dia, kemampuan berkomunikasi yang baik penting untuk mewujudkan kepuasan masyarakat dan pasien yang datang ke RSUD Wates.

Advertisement

Menurut dia, kemampuan berkomunikasi yang baik penting untuk mewujudkan kepuasan masyarakat dan pasien yang datang ke RSUD Wates.

Hasto menjelaskan, pelayanan RSUD Wates sudah tergolong baik, apabila dilihat dari segi standar operasional prosedur. Hal itu dibuktikan dengan kepemilikan status standar nasional oleh RSUD Wates, berasal dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). RSUD Wates juga sudah ditetapkan sebagai zona wilayah bebas korupsi dari Kementerian PAN-RB.

“Kalau ditinjau dari protap sudah baik, hanya saja ‘penyajian’ yang belum bagus. Kalau secara pribadi, saya menilainya dengan angka 70 dari skala tertinggi 100, kalau bisa, sebagai rumah sakit pemerintah mereka bisa memberikan performance dengan nilai 80,” kata dia, setelah memimpin Apel Hari Bakti ke-35  RSUD Wates, Senin (26/2/2018).

Advertisement

Menurut Hasto, diperlukan juga kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang mencukupi dan secara intensif terus ditingkatkan. Sebagai upaya mewujudkan pelayanan prima.

“Pemerintah Kabupaten Kulonprogo mengambil langkah antara lain dengan mendatangkan dokter-dokter ahli untuk menunjang layanan kepada pasien,” tambahnya.

Selain dari sisi SDM, Pemkab bersama Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) juga menyiapkan anggaran senilai total Rp400 miliar, untuk membiayai pengembangan RSUD Wates sebagai rumah sakit berstandar internasional, dimulai tahun ini.

Advertisement

Pembangunan fisik dilakukan dengan penambahan gedung fasilitas rawat inap dengan anggaran Rp270 miliar, diikuti dengan perlengkapan peralatan medis Rp148 miliar.

“Tugas rumah sakit itu tugasnya hanya memuaskan sedangkan yang menyembuhkan itu Allah. Tapi, memuaskan (pasien) itu penting dan harus diutamakan, tentunya dengan protap dan standar yang benar. Pasien, sembuh atau tidak sembuh tetap harus puas,” imbuhnya.

Direktur RSUD Wates, Lies Indriyati menuturkan, Pemda DIY maupun Pemkab sudah mendukung untuk pembangunan fisik gedung RSUD Wates, sedangkan pemerintah pusat  memberikan sokongan anggaran untuk pengadaan alat kesehatan.

Advertisement

“Kami memiliki tugas menyiapkan SDM untuk menuju perubahan lebih baik. Tidak hanya dari sisi jumlah, melainkan juga etos kerja, budaya kerja, dan perbaikan bersama,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif