Jogja
Senin, 26 Februari 2018 - 17:55 WIB

Hebat! Seorang Ibu Rumah Tangga di Sleman Lumpuhkan Perampok yang Tusuk Suaminya

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sutikno Hadi, 48, warga Dusun Kiringan, Desa Wonokerto, Kecamatan Turi yang menjadi korban percobaan perampokan disertai pembunuhan, (26/2/2018). (JIBI/Harian Jogja/Irwan A. Syambudi)

Seorang ibu rumah tangga, melawan pelaku perampokan yang menusuk suaminya

Harianjogja.com, SLEMAN– Seorang ibu rumah tangga, melawan pelaku perampokan yang menusuk suaminya. Dia melawan menggunakan pedang hingga akhirnya pelaku dapat dilumpuhkan.

Advertisement

Kediaman pasangan suami istri Sutikno Hadi, 48 dan Afiati Fatimah, 42 di Dusun Kiringan, Desa Wonokerto, Kecamatan Turi, memang cukup luas. Rumahnya berada dalam satu pekarangan dengan villa lima kamar yang mereka kelola.

Antara rumah dan villa hanya terpisah lahan cabai dan kolam ikan yang luasnya kira-kira 500 meter persegi. Bangunan rumah dan villa itu berada di tengah-tengah kebun salak, dan jaraknya dengan rumah tetangga yang lain sekitar 300 meter.

Advertisement

Antara rumah dan villa hanya terpisah lahan cabai dan kolam ikan yang luasnya kira-kira 500 meter persegi. Bangunan rumah dan villa itu berada di tengah-tengah kebun salak, dan jaraknya dengan rumah tetangga yang lain sekitar 300 meter.

Pada Minggu (25/2/2018) subuh, sekitar pukul 03.30 WIB rumah mereka kedatangan tamu tak diundang. Waktu itu, Sutikno, belum sepenuhnya terbangun dari tidurnya.

Matanya masih setengah terlelap meskipun kesadarannya sudah mulai terkumpul untuk beranjak dari tempat tidurnya. Dia baru benar-benar terbangun saat seorang laki-laki berbaju gelap, mengenakan kerpus tiba-tiba masuk ke kamarnya.

Advertisement

Semula Afiati menyangka suaminya itu hanya mengigau. Namun setelah diperiksa, dia kaget ketika suaminya itu sedang dalam kondisi berdarah dan berjibaku melawan seorang pria. Sontak Alfiati pun ikut melawan, tetapi ia malah dijambak dan ditendang oleh Daud.

Dalam keadaan panik, Alfiati lantas mengambil sebuah pedang yang tersimpan di kamar untuk menyelamatkan suaminya. Pedang belum dihunus dari sarungnya, Alfiati langsung mengarahkan sisi tajam ke bagian kiri kepala Daud. Kendati pedang belum sempat dihunus, namun sisi tajam itu berhasil membuat Daud tersungkur dengan bersimbah darah.

Ibu rumah tangga yang juga sehari-hari bekerja sebagai guru SD itu mengaku panik. “Saya waktu itu panik, yang ada dalam pikiran saya yang penting kami selamat,” kata dia, saat ditemui di rumahnya, Senin (26/2/2018).

Advertisement

Setelah berhasil membuat Daud tersungkur, suaminya langsung meringkus pelaku. Dan saat itu juga dia langsung meminta pertolongan warga. Sementara pedang yang dia bawa ia suruh pegang orang sang ibu, Wuryati, 67, yang juga menyaksikan kejadian itu.

“Pedang saya minta pegang ibu saya, ya meskipun waktu itu mungkin ibu saya juga enggak bisa apa-apa. Tapi untuk berjaga-jaga, takut kalau masih ada temannya [Daud] yang lain. Lalu saya pakai motor untuk minta tolong warga,” ujarnya.

Sebagian warga memberikan pertolongan, dan kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Turi. Namun sesaat sebelum dibawa, Daud yang sudah bersimbah darah sempat mengeluh kehausan dan meminta minum. “Saya kasih minum karena saya juga kasihan,” ungkapnya.

Advertisement

Setelah warga dan polisi datang, Daud diringkus dan diberikan perawatan medis di RSUD Sleman. Bersama dengan itu, Sutikno juga dilarikan ke rumah sakit yang sama untuk mendapatkan 10 jahitan setelah mendapatkan luka tusukan di bagian pahanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif