Jateng
Senin, 26 Februari 2018 - 15:50 WIB

BENCANA JATENG : 7 Warga Masih Hilang, Lokasi Longsor Brebes Dibagi 11

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim SAR melakukan pencarian korban bencana alam tanah longsor di Desa Pasirpanjang, Salem, Brebes, Jateng, Jumat (23/2/2018). (JIBI/Solopos/Antara/Oky Lukmansyah)

Bencana alam tanah longsor di Brebes, Jateng masih menyisakan 7 warga yang dinyatakan hilang.

Semarangpos.com, BREBES — Bencana alam tanah longsor di Desa Pasir Panjang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah masih menyisakan tujuh warga yang dinyatakan hilang pada hari kelima pencarian, Senin (26/2/2018). Tim search and rescue (SAR) pun membagi lokasi longsoran menjadi 11 kawasan pencarian.

Advertisement

Personel SAR Polda Jateng mengoordinasi pencarian di tujuh kawasan. Sedangkan, Badan SAR Nasional (Basarnas) menambah empat kawasan baru sehingga secara keseluruhan di lokasi bencana alam tanah longsor Brebes itu kini terdapat di 11 titik lokasi pencarian.

“Ada tujuh titik yang telah dibuat Polda Jateng dan empat titik dari tim Basarnas, Jakarta,” kata Komandan Sektor 1 Resque Basarnas Rindang Krisnafianto Tulu di lokasi bencana alam tanah longsor Brebes, Jateng, Senin pagi.

Menurut dia, dalam pencarian korban longsor tersebut, tim SAR yang merupakan gabungan personel TNI, Polri, Basarnas, dan sukarelawan dari berbagai elemen dibagi dalam tiga sektor. “Saat ini, Basarnas menerjunkan 40 anggota gabungan dari Semarang, Bandung, dan Basarnas Spesial Group,” katanya.

Advertisement

Hingga kini, terang dia, jumlah korban yang masih dinyatakan hilang akibat bencana alam tanah longsor masih tujuh orang. Ia mengatakan adapun untuk pencarian korban hilang akan dibantu dengan menggunakan empat alat berat jenis eskavator dan empat anjing pelacak.

Kendati demikian, kata dia, alat berat tersebut belum dapat dilakukan karena harus menunggu genangan air lumpur menyusut atau terbuang dulu. “Saat ini tim resque sedang menyemprot lumpur dengan menggunakan selang air. Jika lumpur sudah terbuang, maka akses jalan bisa dilalui,” katanya.

Ia mengatakan saat ini akses jalan yang berlumpur sudah dapat disingkirkan 50 persen sehingga dalam waktu yang tidak lama, alat berat sudah bisa digunakan. “Pembersihan sisa lumpur dari akses jalan kami lakukan secara manual. Adapun pencarian korban kami lakukan hingga 14 hari ke depan dari awal peristiwa bencana,” katanya.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif