Soloraya
Senin, 26 Februari 2018 - 00:10 WIB

ASAL USUL : Desa Mojolegi Boyolali dari Buah Mojo yang Rasanya Manis

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kantor Balai Desa Mojolegi, Teras, Boyolali. (Akhmad Ludiyanto/JIBI/Solopos)

Nama Desa Mojolegi, Boyolali, konon berasal dari dua kata yakni maja dan legi.

Solopos.com, BOYOLALI — Desa Mojolegi merupakan salah satu dari 13 desa di Kecamatan Teras, Boyolali. Desa ini berada sekitar 7 kilometer ke arah timur dari Kantor Bupati Boyolali di Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo.

Advertisement

Untuk menjangkau desa ini dengan kendaraan umum cukup mudah karena berada di sisi utara jalan raya Solo-Semarang. Sedangkan di wilayah utara, sebagian wilayah desa ini juga dilalui jalan tol Salatiga-Ngawi yang saat ini masih dalam proses pembangunan.

Dari namanya, Desa Mojolegi berasal dari dua kata, yakni mojo (buah maja) dan legi (bahasa Jawa) yang artinya manis. Gabungan dua kata ini menjadi majalegi/mojolegi atau buah maja yang rasanya manis.

Advertisement

Dari namanya, Desa Mojolegi berasal dari dua kata, yakni mojo (buah maja) dan legi (bahasa Jawa) yang artinya manis. Gabungan dua kata ini menjadi majalegi/mojolegi atau buah maja yang rasanya manis.

Kepala Desa Mojolegi Only Wiharni mengatakan di wilayah desa ini konon tumbuh sebatang pohon maja manis. “Dulu di sini ada pohon maja yang buahnya rasanya manis. Makanya desa ini kemudian disebut Mojolegi,” ujarnya, Sabtu (24/2/2018).

Baca:

Advertisement

Sementara itu, dalam penelusuran Solopos.com di Internet, sekilas bentuk buah maja ini mirip buah jeruk pamelo atau jeruk bali karena ukuran, bentuk, dan warna kulitnya memang agak mirip. Jika dilihat saat masih berada di pohon masing-masing, keduanya akan mudah dibedakan karena bentuk batang pohon dan daunnya memang berbeda.

Tekstur batang pohon maja membentuk guratan-guratan tegas, menciptakan kesan tua. Pohon ini juga disebut bernuk, calabash tree, huingo, krabasi, dan kalebas.

Kulit buah maja berwarna hijau segar sedangkan daging buahnya tidak enak dimakan. Bagian yang sering dimanfaatkan adalah tempurung buah yang sangat keras digunakan untuk membuat perkakas rumah tangga.

Advertisement

Konon, nama Kerajaan Majapahit juga berasal dari rasa buah maja ini yang tidak enak dimakan sehingga terciptalah kata Majapahit atau maja yang pahit. Sementara itu, buah maja manis adalah tanaman kerabat jeruk-jerukan yang juga disebut dengan nama Bilwa (Aegle marmelos).

Sebutan lain adalah maja bael. Jenis buah ini berbentuk lonjong dengan ukuran hanya 5 cm-12 cm dan konon rasa daging buahnya manis.

Dengan adanya dua jenis maja yang berbeda ini boleh jadi buah yang konon pernah tumbuh di Desa Mojolegi ini berasal dari pohon bernuk yang buahnya tidak pahit (manis) sehingga dirasa unik dan kemudian dijadikan nama desa. Tapi boleh jadi juga Desa Mojolegi ini diambil dari nama buah maja bael yang rasanya manis.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif