Entertainment
Minggu, 25 Februari 2018 - 08:30 WIB

MISS INDONESIA 2018 : Nadya Astrella Juliana Pengin Jadi Corong Kaum Minoritas

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Nadya Astrella Juliana di grand final Miss Indonesia 2018 (Instagram @athaliaastridj)

Nadya Astrella Juliana ingin menjadi corong kaum minoritas dengan mengikuti ajang Miss Indonesia 2018.

Solopos.com, SOLO – Menjadi seorang ratu kecantikan bukanlah hal yang mudah. Seseorang harus melakukan persiapan baik fisik maupun mental untuk mengikuti kontes pemilihan ratu kecantikan. Itulah sebabnya seorang pemenang kontes kecantikan tentu berparas cantik, berkepribadian menarik, dan berwawasan luas.

Advertisement

Guna menghadapi persaingan itu, Nadya Astrella Juliana, wakil Jawa Tengah di ajang Miss Indonesia 2018 melakukan beragam persiapan sebelum mengikuti karantina pada 6 Februari 2018 lalu. Semua persiapan yang dilakukan gadis asal Kota Solo ini berbuah manis karena dirinya meraih juara ketiga di malam grand final yang selesai digelar, Jumat (23/2/2018), dini hari.

“Persiapannya sih dari Januari kemarin. Mulai persiapan program beauty with a purpose (BWAP), persiapan fisik dengan olahraga, persiapan mental biar lebih percaya diri,” kata Nadya saat berbincang dengan Solopos.com via telepon, Sabtu (24/2/2018).

Gadis kelahiran Solo, 25 Januari 1997 ini tertantang mengikuti ajang Miss Indonesia 2018 untuk menginspirasi para wanita di Indonesia. Dia ingin menyuarakan suara kaum minoritas yang selama ini kurang didengar.

Advertisement

“Saya ingin jadi corong untuk menyuarakan aspirasi kaum minoritas, khususnya anak-anak terlantar. Saya jug ingin memperjuangkan hak-hak seorang wanita, sekaligus menjadi kebanggaan Jawa Tengah dan Indonesia,” sambung dia.

Seperti diketahui, setiap finalis Miss Indonesia harus memilikiproyek kegiatan sosial yang dikemas dalam BWAP. Kali ini, proyek BWAP yang diusung Nadya adalah melawan kekerasan terhadap anak-anak di wilayah Desa Balerante, Klaten.

“Jadi, di Desa Balerante, Klaten itu saya bertemu dengan sejumlah anak yang dieksploitasi dan mengalami pelecehan seksual. Saya ingin membantu memberikan penyuluhan dan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memulihkan kondisi darurat kekerasan dan pelecehan terhadap anak,” terangnya.

Advertisement

Sarjana bisnis internasional Curtin University Singapura ini sebenarnya mejadi salah satu kontestan yang difavoritkan menjadi juara oleh netizen di dunia maya. Sebab, sosoknya telah mencuri perhatian sejak konferensi pers yang digelar Yayasan Miss Indonesia pada awal Februari 2018 lalu.

Meski tak berhasil meraih posisi pertama, Nadya tetap mendapatkan banyak dukungan dari netizen. Beberapa dari mereka menyarankan Nadya untuk mengikuti kontes kecantikan lain. “Kalau soal ikut ajang lain kayaknya masih perlu dipikirkan. Sekarang ini saya ingin fokus pada karier dan melanjutkan pendidikan di jenjang magister. Kebetulan dapat beasiswa di Swiss Germany University di Jakarta dari Yayasan Miss Indonesia,” ungkap dia.

Terakhir, Nadya berpesan kepada generasi muda Indonesia untuk berani bermimpi dan mewujudkan impian itu. Sebab, kesuksesan tidak didapatkan secara instan, melainkan diperjuangkan dengan kerja keras.

“Buat teman-teman generasi muda Indonesia, tetaplah menjadi diri sendiri, harus berani keluar dari zona nyaman. Jangan membatasi diri Anda untuk mendapatkan sesuatu yang luar biasa. Jangan lupa, semua yang kita miliki berasal dari Tuhan. Jadi, kita harus dapat menggunakan platform  yang  dimiliki untuk kebaikan,” tutup dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif