Jateng
Sabtu, 24 Februari 2018 - 13:50 WIB

PILKADA 2018 : Ganjar Ajak Panwaslu Sosialisasikan Aturan Pemilu

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ganjar Pranowo dalam road show Ngopi Bareng warga Jawa Tengah. (Youtube.com)

Pilkada atau Pilgub Jateng 2018 disongsong calon gubernur Ganjar Pranowo dengan menggelar acara Ngopi Bareng di Demak.

Semarangpos.com, DEMAK — Calon gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak petugas panitia pengawas untuk aktif menyosialisasikan peraturan pemilihan umum kepala daerah (pilkada) di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. “Sosialiasi diperlukan untuk mengedukasi semua pihak tentang batasan yang boleh dan tidak dalam setiap kegiatan kampanye,” terangnya di Kabupaten Demak, Kamis (22/2/2018).

Advertisement

Ajakan tersebut disampaikan Ganjar Pranowo yang berpasangan dengan calon wakil gubernur  Jateng Taj Yasin beberapa saat sebelum dimulainya acara Ngopi Bareng di Desa Kramat, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak. Ketika tiba di rumah Salim, warga setempat yang menjadi lokasi acara, Ganjar melihat beberapa petugas panwaslu kecamatan setempat sudah ada di tempat.

Politikus PDI Perjuangan yang kembali dicalonkan partai politinya sebagai calon gubernur melalui Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jateng dalam rangkaian pilkada serentak 2018 itu spontan mengajak petugas panwascam itu untuk ikut masuk, bahkan duduk di depan bersama dirinya. Ganjar Pranowo kemudian meminta petugas panwascam tersebut menjelaskan aturan pilkada sebelum acara dimulai.

Ketika berkampanye di Kabupaten Jepara, Ganjar mengaku didatangi dan diperingatkan petugas panwas. “Sepertinya aturannya agak banyak, jadi saya banyak diperingatkan, maka kali ini saya mengajak sekalian sosialiasi agar saya juga paham dan masyarakat jadi tahu,” katanya.

Advertisement

Petugas panwascam Nur Azizah menjelaskan, dirinya hadir bersama dua rekannya yang bernama Nur Ikhsan dan Misbakhul Ulum. Menurut dia, jika model acara seperti Ngopi Bareng ini bukan masuk kategori kampanye. “Di sini saya lihat tidak ada atribut kampanye, spanduk, dan alat peraga kampanye [APK] juga tidak ada jadi bukan kampanye,” ujarnya.

Karena bukan acara kampanye, kata dia, maka aturannya seorang calon kepala daerah tidak boleh mengungkapkan ujaran dan ajakan untuk memilih. “Nyuwun sewu, ampun ada ajakan nggih [maaf jangan ada ajakan memilih ya],” pinta Nur Azizah di hadapan forum tersebut.

Mendengar penjelasan tersebut, Ganjar Pranowo langsung setuju dan berjanji tidak mengucapkan kalimat berisi ajakan ataupun gerakan tubuh tertentu. “Nah jadi sudah jelas, acara ini mengobrol saja, saya mendengarkan masukan dan keluhan saja. Saya tidak akan mengajak ya, saya yakin semua di sini sudah tahu mau milih siapa,” ujar Ganjar disambut tepuk tangan warga.

Advertisement

Dalam sesi dialog, anggota Kelompok Tani Makaryo Desa Kramat Karsono mengatakan tidak hanya dalam acara Ngopi Bareng, seharusnya di semua acara yang dikunjungi Ganjar Pranowo tidak perlu ada kalimat ajakan. “Pak Ganjar tidak usah mengajak sudah banyak yang kenal, apa yang sudah dilakukan banyak yang positif dan dirasakan warga,” terangnya.

Pada pilkada atau tepatnya Pilgub Jateng 2018, pasangan cagub Ganjar Pranowo dan cawagub Taj Yasin Maimoen diusung PDI Perjuangan, PPP, Partai Nasdem, dan Partai Demokrat. Pasangan itu juga masih mendapatkan dukungan pula dari Partai Golkar. Dalam pemilu lokal yang diikuti pula oleh pasangan Sudirman Said dan Ida Fauziyah itu, pasangan Ganjar-Yasin mengusung nomor urut  1.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif