Jogja
Sabtu, 24 Februari 2018 - 09:40 WIB

Gelontoran Pupuk Bersubsidi ke Petani Meningkat

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pupuk bersubsidi (JIBI/Solopos/Dok.)

Alokasi pupuk bersubsidi naik 3.520 ton.

Harianjogja.com, BANTUL–Alokasi pupuk bersubsidi di Bantul untuk tahun ini mencapai 27.808 ton. Jumlah ini meningkat 3.520 ton dibandingkan alokasi dari tahun sebelumnya.

Advertisement

Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul mengalokasikan pupuk tersebut sesuai dengan SK Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kab.Bantul No.220/DPPKP/Kep/Btl/XII/2017. Kasi Pupuk, Pestisida dan Alsintan Dinas Pertanian Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Sri Supadmi menjelaskan berdasarkan keputusan tertanggal 29 Desember itu maka pupuk subsidi tahun ini jumlahnya lebih baik.

“Alokasi pupuk ini berdasarkan kebutuhan semua Gapoktan [Gabungan Kelompok Tani],” katanya kepada Harianjogja.com, Jumat (23/2/2018). Jumlah ini disesuai dengan hasil penyusunan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) pupuk bersubsidi 2018 dari semua gabungan kelompok tanidi Bantul.

Ia menguraikan alokasi tersebut terdiri dari jenis pupuk urea 11.410 ton, pupuk SP 36 1.175 ton, pupuk ZA 3.312 ton, pupuk NPK Phonska 7.228 ton dan pupuk Petroganik 4.683 ton. Sedangkan untuk alokasi  di 2017 lalu, jumlahnya lebih sedikit yakni sebesar 24.288 ton. Untuk jumlah itu, Sri menjelaskan jika terdiri dari pupuk urea 10.489 ton, pupuk SP 36 1.317 ton, pupuk ZA 3.032 ton, pupuk NPK Phonska 8.160 ton dan pupuk petroganik 1.290 ton.

Advertisement

Peningkatan alokasi ini dilakukan karena kebutuhan pupuk menyesuaikan dengan luas tambah tanamannya. Luas tanam ini terdiri dari komoditas tanaman pangan baik padi, jagung, dan kedelai dan holtikultura seperti cabai dan bawang merah. Selain itu, adapula tanaman perkebunan seperi tebu dan tembakau. Luas tanam bersifat dinamis sementara luas lahan pertanian relatif sama.

Dijelaskan pula jika pihaknya hanya berkewajiban menyediakan subsidi yang dibutuhkan petani Bantul. Sedangkan untuk sistem pendistribusiannya diserahkan pada Dinas Perdagangan Bantul. Hal ini termasuk pula upaya untuk mencegah terjadinya kebocoran distribusi pupuk agar tidak disalahgunakan.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi mengatakan ada sekitar 800 kelopom tani di seluruh Bantul. Seluruh anggotanya akan mendapatkan pupuk bersubsidi sesuai dengan kebutuhan dan alokasi. “Nanti diberikan lewat kelompok tani katena yang melakukan pendataan,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif