Soloraya
Sabtu, 24 Februari 2018 - 21:10 WIB

BENCANA BOYOLALI: Duh, Longsor Masih Ancam Warga Lereng Merapi Merbabu di Boyolali

Redaksi Solopos.com  /  Farida Trisnaningtyas  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Desa Ringinlarik, Kecamatan Musuk, Boyolali, membantu membersihkan bangunan dapur milik Siti Asisah, warga setempat yang roboh, Sabtu (24/2/2018). (Istimewa/Dok BPBD Boyolali)

Longsor masih mengancam rumah warga Boyolali.

Solopos.com, BOYOLALI—Ancaman bencana tanah longsor akibat hujan deras yang mengguyur kawasan lereng gunung Merapi-Merbabu, Boyolali, masih mengintai rumah warga. Dua rumah masing-masing di Desa Genting, Kecamatan Cepogo dan Desa Ringinlarik, Kecamatan Musuk, Boyolali, terdampak cuaca ekstrem tersebut, Jumat (23/2/2018).

Advertisement

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, di Kantor BPBD Boyolali, Sabtu (24/2/2018), lahan rumah Ariyanto, 33, warga Dukuh Kadipiro RT 010 RW 003 mengalami retak karena terkikis air hujan, Jumat malam sekitar pukul 21.00 WIB. Dikhawatirkan, jika hujan terus terjadi dalam intensitas tinggi, lahan yang berada di dekat tebing itu bakal longsor dan merubuhkan rumah.

Sementara itu, di Desa Ringinlarik, Kecamatan Musuk, hujan deras mengikis tanah sehingga membuat fondasi rumah milik Siti Asisah, warga Dukuh Kebonluak, RT 003 RW 001 amblas dan membuat bangunan dapur berukuran sekitar 9×3 meter itu ambruk.

Di sisi lain, bencana alam longsor juga terjadi Jumat sekitar pukul 13.00 WIB di sejumlah lokasi, yakni satu titik di jalur wisata Solo-Selo-Borobudur (SSB) di Dukuh Gebyok, Desa/Kecamatan Selo dan dua titik di Dukuh Senet di desa yang sama.

Advertisement

Longsor pada siang itu menimpa rumah Supatmo, warga di Dukuh Sepandan, RT 021 RW 004, Desa Selo. Kejadian ini membuat rumahnya mengalami kerusakan di beberapa bagian. (baca: BENCANA BOYOLALI : Hujan Deras Sebabkan Longsor di Jalur SSB)

Bahkan tetangga Supatmo, Sisar, rumahnya yang terbuat dari bambu mengalami kerusakan parah karena terdorong material tanah longsor.

Tim penanggulangan bencana Boyolali dan warga setempat bergotong-royong bersama membersihkan lokasi-lokasi bencana.

Advertisement

Salah satu anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Boyolali, Puguh, yang bertugas memonitor kegiatan dari markas BPBD mengatakan, 9 personel diberangkatkan untuk membantu membersihkan lokasi.

“Tadi pagi personel diberangkatkan menggunakan tiga unit mobil dan membawa logistik untuk membantu warga dan personel yang bertugas di sana [di lokasi bencana],” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Boyolali, Bambang Sinungharjo, mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap bencana tanah longsor mengingat saat ini hujan beras masih sering terjadi.

“Kami mengharapkan agar masyarakat khususnya di daerah rawan bencana agar selalu waspada karena masih sering hujan,” jelasnya.

Advertisement
Kata Kunci : Bencana Boyolali
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif