Soloraya
Jumat, 23 Februari 2018 - 05:00 WIB

WISATA SOLO: Berat! Pemkot Solo Target 44.000 Turis Asing, Kemenpar Minta 117.000

Redaksi Solopos.com  /  Farida Trisnaningtyas  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wisatawan mancanegara kunjungi Pura Mangkunegaran, beberapa waktu lalu. (JIBI/Solopos/dok)

Pemkot Solo target 44.000 Wisman.

Solopos.com, SOLO—Pelaku pariwisata Solo punya pekerjaan berat meraih angka kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) sebanyak 44.000 orang tahun ini di tengah vakumnya penerbangan Internasional di Bandara Adi Soemarmo Solo.

Advertisement

Angka 44.000 Wisman itu adalah target Pemerintah Kota (Pemkot) Solo yang tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2016-2021. Namun, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) meminta lebih dari itu, yakni 117.000 wisman berkunjung ke Solo pada 2018. (baca: WISATA SOLO: Duh, Jumlah Wisatawan ke Solo Menurun, Pengelola Objek Wisata Diminta Berbenah)

“Angka 117.000 wisman itu kami peroleh saat rapat koordinasi level nasional beberapa waktu lalu. Kemenpar minta Solo bisa tarik Wisman sebanyak itu. Memang angka ini cukup berat akan sulit kalau hanya mengandalkan wisman yang masuk lewat Jogja dan Semarang,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) Solo, Basuki Anggoro Hexa, saat berbincang dengan Solopos.com seusai membuka Muscab Association of Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) Solo, Rabu (21/2/2018).

Advertisement

“Angka 117.000 wisman itu kami peroleh saat rapat koordinasi level nasional beberapa waktu lalu. Kemenpar minta Solo bisa tarik Wisman sebanyak itu. Memang angka ini cukup berat akan sulit kalau hanya mengandalkan wisman yang masuk lewat Jogja dan Semarang,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) Solo, Basuki Anggoro Hexa, saat berbincang dengan Solopos.com seusai membuka Muscab Association of Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) Solo, Rabu (21/2/2018).

Kondisi itu makin sulit karena Pemkot Solo tidak mengalokasikan anggaran untuk promosi ke luar negeri tahun ini. Hexa lebih fokus mendorong kedatangan wisatawan nusantara yang ditarget sebanyak 4,75 juta orang tahun ini.

Kendati demikian, dia meminta pelaku pariwisata khususnya biro perjalanan anggota Asita Solo lebih kreatif membuat paket yang bisa menarik lebih banyak wisatawan terutama orang asing untuk datang ke Solo.

Advertisement

Sementara itu, anggota senior Asita Solo, Suseno Hadi Parwono, menilai tantangan pelaku pariwisata, khususnya Solo, semakin berat setelah dibukanya perdagangan bebas.

Dia sudah memprediksi hal ini 10 hingga 15 tahun lalu, bahwa suatu saat biro pariwisata akan sulit bersaing dengan semakin banyaknya biro asing yang masuk ke Indonesia membawa wisatawan inbound.

“Hal ini mulai kami rasakan setelah adanya pasar bebas. Ini tantangan tapi juga peluang bahwa pelaku pariwisata harus makin kreatif untuk bisa menangkap tren keinginan orang asing berwisata ke Indonesia,” kata Seno.

Advertisement

Pemilik Mandira Tour ini menyebut wisatawan asing saat ini lebih menginginkan atraksi yang bernuansa mistis logis.

“Mistis itu ada nilai keunikan tapi bisa dijelaskan secara logika. Sebagai contoh budaya ruwatan, orang asing itu sangat tertarik menikmati hal-hal semacam ini. Keunikan-keunikan inilah yang masih dimiliki Solo dan tidak bisa dibuat oleh biro asing,” terang dia.

Seno berharap peluang dan perkembangan teknologi bisa dimanfaatkan para penggiat pariwisata muda Solo untuk memajukan Solo.

Advertisement

Sementara itu, Muscab Asita Solo kemarin memilih Pri Siswanto pemilik Gava Holiday sebagai Ketua Asita periode 2018-2022. Pri menggantikan Ketua Asita sebelumnya, Daryono, pemilik Sinergi Event.

Terkait tantangan pariwisata ke depan, Daryono tidak memungkiri bahwa persaingan dengan biro asing bakal makin ketat setelah Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) berlaku. Biro asing lebih unggul dari penguasaan informasi teknologi, lantaran itu pekerjaan rumah Asita selanjutnya adalah penguatan sumber daya manusia agar lebih kreatif dalam membuat paket wisata.

Soal target 44.000 wisman dan 117.000 wisman versi Kemenpar, Daryono menganggap angka 44.000 jauh lebih realistis meskipun pelaku pariwasata tetap harus bekerja keras. Angka itu pun berpeluang tercapai jika ada pesawat carter yang langsung masuk membawa wisman ke Solo.

“Sedangkan target 117.000 itu harus dengan cara-cara yang luar biasa, dan saya tidak yakin itu bisa terpenuhi kalau tidak ada dorongan yang juga luar biasa, misalnya dorongan langsung dari pemerintah agar maskapai mau membuka rute internasional langsung ke Solo,” jelasnya.

Advertisement
Kata Kunci : Disparta Solo Wisata Solo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif