SOLOPOS.COM - Petugas gabungan merazia gelandangan dan pengemis di Kota Madiun, Kamis (22/2/2018). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)
Tim gabungan dari Polres Madiun Kota dan Pemkot Madiun menggelar razia orang gila.
Madiunpos.com, MADIUN — Polres Madiun Kota dan Pemkot Madiun kembali merazia orang gila, Jumat (23/2/2018). Petugas menangkap delapan gelandangan dan satu orang yang diduga mengalami gangguan jiwa.
Tim gabungan dari Polres dan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Madiun menyisir sejumlah jalan protokol di Kota Madiun. Razia orang gila ini sebagai antisipasi adanya peristiwa orang gila yang memasuki rumah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat yang membuat gempar baru-baru ini.
Kasi Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Madiun, Mahmudi, mengatakan razia dilakukan di sejumlah jalan-jalan protokol, alun-alun, dan di sekitar rumah Ketua MUI Kota Madiun di Jl. dr. Cipto.
Hasilnya petugas menangkap sembilan orang yang terdiri atas delapan gelandangan dan pengemis serta satu orang diduga mengalami gangguan jiwa.
“Satu orang pria dengan indikasi mengalami gangguan jiwa,” kata Mahmudi. Dia menyampaikan sembilan orang itu dibawa ke ruang karantina milik Pemkot Madiun.
Kapolres Madiun Kota, AKBP Sonny Mahar Budi Adityawan, mengatakan razia sengaja digelar pihak Polres Madiun Kota menyusul adanya kejadian orang gila masuk ke rumah ulama di Madiun. “Sebagai upaya pengamanan wilayah saja setelah adanya peristiwa itu,” ujar dia.
Sonny menuturkan sembilan orang yang terjaring dalam razia ini akan didata dan selanjutnya akan dikembalikan ke daerah asal. Sedangkan yang menderita gangguan jiwa akan dibawa ke rumah sakit jiwa untuk mendapatkan perawatan.