Jogja
Jumat, 23 Februari 2018 - 13:40 WIB

Lahan Baru TPST Piyungan Bakal Berumur Pendek

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para pemulung mengumpulkan sampah yang belum dipilah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul. (JIBI/HarianJogja/Gigih M. Hanafi)

TPST Piyungan sudah kelebihan beban.

Harianjogja.com, JOGJA–Pemerintah Daerah (Pemda) DIY hingga kini belum memiliki solusi jangka panjang untuk menangani permasalahan sampah yang kelebihan beban di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan. Solusi sementara hanya memperluas TPST.

Advertisement

Namun solusi jangaka pendek itu diyakini tak akan bertahan lama. Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP-ESDM) DIY M. Mansur mengatakan pihaknya masih memiliki lahan seluas 2,2 hektare di samping TPST Piyungan, yang bisa digunakan untuk menampung sampah. Namun, ia akui itu hanya solusi jangka pendek.

Kepala Balai Pengelolaan Infrastruktur Sanitasi dan Air Minum Perkotaan (Pisamp), DPUP-ESDM DIY Kus Pramono mengungkapkan perluasan lahan TPST Piyungan sebanyak 2,2 hektare hanya akan mampu bertahan hingga dua hingga tiga tahun. Setelah itu volume sampah di TPST akan melebihi kapasitas.

Baca juga : Ini Penyebab Sampah TPST Piyungan Tak Bisa Diubah Jadi Energi

Advertisement

Beban TPST Piyungan memang kian berat. Pada 2014, setiap hari rata-rata sampah yang dibuang ke tempat itu sebanyak 403 ton, lalu naik jadi 404 ton/hari pada 2015, pada 2016 sampah yang dibuang sebanyak 432 ton/hari, kemudian pada 2017 volume sampah yang dibuang naik signifikan jadi 550 ton/hari dan pada Januari 2018, naik lagi jadi 632 ton/hari.

Baca juga : Volume Sampah yang Dibuang ke TPST Piyungan Sudah Tak Wajar

Padahal, idealnya sampah yang dibuang ke sana hanya residu. Kalau pun masih ada campuran sampah, TPST Piyungan patutnya hanya menerima 400 ton/hari.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif