Soloraya
Kamis, 22 Februari 2018 - 07:00 WIB

RAZIA SRAGEN : 14 PSK Gunung Kemukus Dikukut, Air Mata Tumpah Saat Pamit ke Pacar

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PSK dan lelaki hidung belang di Gunung Kemukus dikumpulkan di Kantor Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Rabu (21/2/2018) dini hari. (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Razia Sragen digelar oleh tim gabungan menyasar ke Gunung Kemukus.

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 14 orang perempuan yang diduga sebagai pekerja seks komersial (PSK) bersama enam lelaki hidung belang terjaring razia di kawasan Gunung Kemukus Sumberlawang, Sragen, Rabu (21/2/2018) dini hari. Mereka dibawa ke panti sosial Solo untuk rehabilitasi.  PSK yang masih berusia 18 tahun menangis histeris saat berpamitan dengan pacarnya

Advertisement

Operasi penyakit masyarakat (pekat) di Gunung Kemukus itu digelar tim gabungan Pemkab Sragen, TNI, dan Polri. Belasan perempuan itu dibawa ke panti sosial Solo untuk proses rehabilitasi selama enam bulan.

Belasan perempuan dari Gunung Kemukus itu diangkut dengan menggunakan truk milik Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sragen dan didampingi oleh petugas Dinas Sosial (Dinsos) Sragen pada hari itu juga.

Advertisement

Belasan perempuan dari Gunung Kemukus itu diangkut dengan menggunakan truk milik Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sragen dan didampingi oleh petugas Dinas Sosial (Dinsos) Sragen pada hari itu juga.

Sebelumnya, mereka dikumpulkan di Kantor Kecamatan Sumberlawang. Identitas mereka dicatat oleh Dinsos berdasarkan kartu tanda penduduk (KTP) atau surat keterangan identitas lainnya.

Baca:
Misteri Gunung Kemukus
Pangeran Samodro & Kemukus
Prostitusi Kemukus
Dalam Gelap Mereka Memadu Kasih

Advertisement

Satu per satu mereka diminta masuk ke truk. Ada seorang perempuan muda yang masih menangis di Kantor Kecamatan Sumberlawang. Suaranya terdengar sampai halaman kantor. Tangisan itu ternyata datang dari N, 18, perempuan muda yang mengaku asal Solo.

Ia takut karena baru kali pertama terjaring razia. Ia sempat berpamitan kepada pacarnya. “Mereka memang dibawa ke panti rehabilitasi di Solo supaya ada efek jera,” ujar Kasi Pelayanan Rehabilitasi Sosial, Tuna Susila, dan Korban Napza Dinsos Sragen Ine Marliah.

Koordinator Tim Gabungan Operasi Pekat, Dedy Endriyatno, menyampaikan operasi pekat di Kemukus ini dilakukan sebagai respons atas masukan dan keluhan masyarakat terkait dengan masih merebaknya praktik pekat.

Advertisement

Karaoke Tak Berizin

Targetnya, sebut dia, ada karaoke tak berizin, minuman keras, dan PSK. Selama operasi berlangsung, kata dia, tim gabungan mendapatkan PSK, botol minuman keras, dan peralatan karaoke.

“Ada 14 PSK yang terjaring. Mereka dikirim ke panti sosial di Solo. Untuk miras nanti dimusnahkan setelah penyidikan selesai. Peralatan karaoke yang disita juga disidik karena diduga melanggar Perda Izin Usaha,” ujarnya.

Advertisement

Dedy menyebut tempat karaoke yang tak berizin itu ada 33 lokasi. Dia mengakui dengan personel yang terbatas tidak bisa menertibkan semua. Dia berkeyakinan jumlahnya bisa lebih dari 33 lokasi itu.

Dia tak berhenti pada penertiban pekat tetapi tiga bulan ke depan ada penertiban lebih lanjut, terutama pada tempat usaha tak berizin dan bangunan liar di sabuk hijau WKO.

“Sebulan ke depan hunian liar di sabuk hijau bisa dibersihkan sesuai kepemilikannya. Indikasi bocor pada operasi ini belum jelas tetapi saat kami datang semua rumah tutup semua. Ada yang didobrak tim dan didalamnya ditemukan ada praktik karaoke tak berizin, miras, dan pasangan tidak resmi. Terkait dengan keterlibatan aparat lain masih diselidiki. Harapannya Kemukus ini bisa dikembangkan sebagai wisata keluarga,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif