Soloraya
Rabu, 21 Februari 2018 - 01:35 WIB

Rongsokan Pasar Darurat Klewer Solo Tak Laku-Laku karena Kelewat Mahal

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bangunan bekas pasar darurat Pasar Klewer di Alun-alun Utara Keraton Solo, Selasa (20/2/2017). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Rongsokan pasar darurat Klewer Solo hingga kini belum laku karena harga yang ditetapkan Pemkot terlalu mahal.

Solopos.com, SOLO — Pemkot Solo sudah berkali-kali gagal melelang bekas bangunan pasar darurat Klewer di Alun-alun Utara (Alut) Keraton Solo karena tak ada peminat. Pemkot pun akhirnya pasrah dan berniat melelang dengan harga berapa pun yang mampu dibayar penawar tertinggi.

Advertisement

Pemkot segera melelang ulang rongsokan tersebut. “Pokoke sak payune [yang penting segera laku],” kata Wali Solo F.X. Hadi Rudyatmo ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Selasa (20/2/2018).

Rudy mengakui nilai penawaran yang ditetapkan Pemkot pada lelang-lelang terdahulu terlalu tinggi untuk barang rongsokan tersebut. Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo Subagiyo mengatakan lelang pasar darurat Klewer kini tengah menunggu hasil taksiran ulang dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

“Kami masih berkoordinasi dengan instansi terkait, untuk menentukan nilai taksir terbaru atas bangunan kios darurat,” kata Subagiyo.

Advertisement

Baca:

Pemkot telah mengevaluasi dua kali tender pembongkaran kios di sisi timur yang tidak diminati peserta lelang. Hal ini ditengarai karena nilai penawaran terendah yang ditetapkan Pemkot terlampau tinggi.

Dalam lelang digelar Mei 2017 lalu, nilai penawaran terendah ditetapkan Rp7.289.105.100 dan uang jaminan Rp1,5 miliar. Lelang itu meliputi pembongkaran bangunan rangka baja, atap, dan fondasi.

Advertisement

“Sekarang setelah dua kali ditaksir, nilai appraisal turun dari Rp7 miliar menjadi Rp3 miliar. Tapi ini masih menunggu hasil taksiran akhir,” kata dia.

Proses taksir ulang bangunan menghambat realisasi target lelang penghapusan aset pasar darurat Klewer sisi timur. Penghapusan aset tersebut sejalan dengan rencana Pemkot merestorasi kawasan Alut setelah digunakan sebagai lokasi pasar darurat Klewer.

Prosesnya dimulai dengan pembongkaran bangunan pasar darurat di sisi timur. Bangunan sisi barat kini digunakan sebagai pasar darurat bagi pedagang Pasar Klewer timur.

“Jadi nanti timur dulu kita bongkar, setelah itu kami akan membongkar kios darurat sisi barat dan memindahkan seluruh pedagang ke bangunan pasar permanen. Sesudah itu baru Alun-alun kita perbaiki,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif